Perkuat Kelembagaan UMKM Melalui Koperasi
Di negara-negara maju itu seperti di Skandinavia dan Selandia Baru, masyarakatnya saling membantu dan bergantung satu sama lain
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SELAYAR - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengajak masyarakat UKM untuk bergabung dalam satu wadah usaha bernama koperasi karena apa yang dilakukan harus memiliki manfaat bagi orang banyak.
Apalagi kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri.
Yang tak kalah penting, di negara-negara maju itu seperti di Skandinavia dan Selandia Baru, masyarakatnya saling membantu dan bergantung satu sama lain.
"Itu semua merupakan filosofi dari berkoperasi," kata Prof Rully pada acara Diklat Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kota Benteng, Sulawesi Selatan belum lama ini.
Rully mencontohkan, UKM membuat produk (kue) yang akan dijualnya ke warung-warung. Namun, UKM tidak hanya menjual produk, melainkan juga harus mengurus masalah lain.
Seperti urus ijin usaha, hak merek, beli bahan baku, urus desain, kemasan, dan sebagainya. Itu semua tidak mungkin dilakukan sendiri.
"Solusinya, dengan berkoperasi maka akan ada orang yang memikirkan hal-hal tersebut", jelas Prof Rully.
Contoh lain, nelayan tugasnya mencari ikan, sementara pengurus koperasi melakukan tugas lainnya yakni menjual hasil tangkapan nelayan, negosiasi dengan pemerintah atau pihak ketiga lainnya, mencari kapal dengan kapasitas lebih besar, menjual ikan dengan harga lebih menguntungkan, dan sebagainya.
Intinya, menjadi manajer koperasi banyak yang harus dikerjakan.
"Misalnya, menciptakan kemasan produk agar lebih menarik, mendorong harga lebih kompetitif di pasar, dan sebagainya, termasuk mengadministrasikan seluruh kegiatan usaha para anggotanya," katanya.