6 Fakta Ayah dan Anak Gantung Diri di Bogor, Diduga Frustasi Ditinggal Istri & Rawat Anak Tunanetra
Berikut ini enam fakta kasus ayah dan anak gantung diri di Bogor. Diduga frustasi karena ditinggal istri dan rawat anak tunanetra.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"dan berikut anaknya korban dua sudah diketahui tergantung di kaso rumah dalam keadaan meninggal,” jelas Jajang.
Baca: Tahu Istri Nikah Lagi, Sodikin Nekat Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Baca: Bangun Masyarakat Sadar Wisata di Kabupaten Biak, Ini Tujuan Binmas Noken Polri
2. Sang Anak Seorang Tunanetra
Adik ipar korban, Jodi tak menyangka jika sang kakak nekat mengakhiri hidupnya dan sang anak dengan cara gantung diri.
Berdasarkan penuturan Jodi, DH merupakan seorang tunanetra.
Sang ayah sudah berusaha melakukan pengobatan dengan berbagai cara namun DH tak kunjung sembuh.
"Kalau dilihat sih ini lebih kepada faktor putus asa."
"Jadi bukan karena masalah finansial. Ini murni dari sisi psikologis diri pribadinya," katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (6/8/2019).
Menurut dokter, penyakit anak korban sudah tak bisa disembuhkan.
"Dokter berkata ini sudah tidak bisa disembuhkan."
"Jadi dia pasrah karena sudah tidak dapat menyembuhkan anaknya. Dia berjuang banget untuk kesembuhan anaknya," lanjut Jodi.
3. Depresi Ditinggal Orang Tua dan Istri
Tak hanya soal anak, ternyata korban juga mengalami depresi lantaran belum lama ini ditinggal oleh orang-orang tercinta.
Mulai dari orang tua korban, hingga sang istri meninggal dalam waktu yang berdekatan.
"Dia ditinggalkan oleh orang tua kemudian ditinggalkan oleh kakak pertama."