Hanya Gara-gara Masalah Bayar Kopi, Pria Ini Bacok Kepala Karibnya
Hubungan pertemanan Reggi dan Alimudin berakhir dengan pertumpahan darah. Padahal keduanya selama ini baik-baik saja
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Hubungan pertemanan Reggi dan Alimudin berakhir dengan pertumpahan darah.
Padahal keduanya selama ini baik-baik saja. Bahkan kerap nongkrong bersama di warung kopi.
Seperti halnya pada Sabtu (27/7/2019) lalu, Reggi dan Alimuddin bertemu di sebuah warkop di Belitung Timur.
Setelah menghabiskan hari bersama, Alimudin menyuruh Reggi yang membayar tagihan minunam di warkop itu.
Tetapi, Alimudin meminta dengan cara yang kasar apalagi Reggi tak mau membayarnya.
Cekcok mulut itu membuat Reggi tersinggung.
Dia menjadi kalap dan marah setelah ucapan yang meluncur dari mulut Alimudin menyinggung perasaannya.
Tebas pakai parang
Reggi (22) warga Dusun Ganse, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) harus mempertanggung-jawabkan perbuatannya.
Pasalnya, Reggi tega membacok temannya sendiri, yaitu Alimudin, gara-gara tersinggung dengan ucapan korban pada Sabtu (27/7/2019) lalu.
Karena kejadian itu, Alimudin yang juga merupakan warga Dusun Ganse, Desa Gantung, harus menjalani perawatan intensif di RSUD Beltim akibat luka tebasan senjata tajam di kepala dan tangan.
Sedangkan Reggi setelah hampir satu bulan buron, akhirnya berhasil ditangkap, Jumat (9/8) di tempat persembunyiannya Desa Sijuk, Kecamatan, Sijuk Kabupaten Belitung.
Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti sebilah parang yang dipakai Reggi membacok Alimudin.
Diawali tersinggung
Kapolsek Gantung, Iptu Karyadi kepada BN mengungkapkan, pembacokan itu bermula saat pelaku dan korban sedang nongkrong di warung kopi (Warkop) di Dusun Ganse, Desa Gantung.
"Korban dan tersangka sedang minum di warung kopi, kemudian korban Alimudin menyuruh tersangka membayar bon minuman. Namun tersangka tidak mau membayar, bahkan marah dengan korban. Melihat tersangka marah korban menyuruh tersangka pulang dengan kata-kata yang agak kasar," ujar Iptu Karyadi, Senin (12/8/2019).
Lanjut Iptu Karyadi, ternyata Reggi tersinggung mendengar perkataan korban.
Lalu dia pulang ke rumah mengambil sebilah parang kemudian pergi mencari korban.
"Di jalan tersangka bertemu dengan Alimudin dan langsung meminta korban berhenti, melihat korban berhenti tersangka langsung menyerang korban menggunakan parang," beber Iptu Karyadi.
Membabi buta
Akibat serangan membabi buta itu, Alimudian menderita luka robek pada kepala dan tangan.
Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban yang tak berdaya di jalan.
Unit Reskrim Polsek Gantung, setelah menerima laporan penganiayaan itu langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran tersangka.
"Pada Jumat (9/8), kita mendapat informasi keberadaan tersangka di Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, lalu Tim Buser Polres Belitung mengamankan tersangka Reggi," tandas Iptu Karyadi.
Ia menambahkan kodisi korban selamat, namun tangannya tidak bisa ditekuk sempurna karena otot tendonnya putus.
Akibat perbuatannya, tersangka disangkakan Pasal 351 Ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama dua tahun delapan bulan.
Gantung diri
Peristiwa lain juga menghebohkan warga.
Seorang pria meninggal dunia dengan kondisi tak wajar.
Adriyanto (41) warga Dusun Jaya, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung Belitung Timur, ditemukan tewas di dapur rumahnya, Senin (12/8/2019) tewas.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, Indriyasari (39) dalam kondisi tertelungkup di lantai.
Adriyanto diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran ada lilitan tali di lehernya.
Kapolsek Gantung, Iptu Karyadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya korban bunuh diri di Dusun Jaya, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung Belitung Timur (Beltim), Senin (12/8).
Adriyanto menurut Iptu Karyadi, pertama kali ditemukan oleh adiknya sekitar pukul 05.00 WIB.
"Ketika akan membangunkan ibunya untuk salat subuh, Senin (12/8) pagi, Indriyasari adik korban melihad kakaknya tertelungkup di lantai dapur dengan kondisi mulut mengeluarkan air," kata Iptu Karyadi.
Lanjut Iptu Karyadi, saat melihat kakaknya itu, sang adik langsung memegang tangan korban dan ternyata sudah terasa dingin.
"Awalnya adik korban mengira korban meminum racun, dia pun langsung berlari ke rumah tetangganya yang kebetulan pegawai puskesmas untuk meminta tolong memeriksa keadaan korban," jelas Iptu Karyadi kepada BN, Senin (12/8).
Menurut Iptu Karyadi, saat diperiksa pegawai puskesmas tadi ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Ketika kita periksa ternyata ada lilitan tali pada bagian leher. Diduga tali yang digunakan korban bunuh diri putus sehingga korban jatuh tertelungkup," beber Iptu Karyadi.
Ia menambahkan, dari hasil visum yang dilakukan Tim Medis RSUD Beltim tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Dugaan sementara dikarenakan depresi, namun pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Belajar dari kasus ini, Iptu Karyadi mengimbau kepada masyarakat apabila ada permasalahan pribadi atau keluarga segera hubungi polsek setempat sehingga dapat membantu memecahkan masalah yang dialami.
"Harapan kami khususnya warga Kecamatan Gantung segera menghubungi Bhabinsa maupun Bhabinkamtibnas yang ada di desa masing-masing, bila memiliki permasalahan, supaya dapat dibantu," sebut Iptu Karyadi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ngeri! Pria Ini Tebas Kepala Karibnya Sendiri Gara-gara Soal Bayar Kopi, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/13/ngeri-pria-ini-tebas-kepala-karibnya-sendiri-gara-gara-soal-bayar-kopi?page=all.