Selpi Tulis Surat untuk Jokowi, Minta Ibunya yang 21 Tahun di Arab Tak Ada Kabar Dipulangkan
Selpi Lusniawati (27), anak kandung PMI atau TKI Cianjur yang menghilang selama 21 tahun membuat surat resmi untuk presiden Joko Widodo (Jokowi)
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR- Selpi Lusniawati (27), anak kandung PMI atau TKI Cianjur yang menghilang selama 21 tahun membuat surat resmi untuk presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ibunya, Alis Juariyah (46), bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Selpi nekat membuat surat kepada Jokowi tersebut karena usaha keluarga sebelumnya mengalami kebuntuan dengan keterangan yang sangat berbanding terbalik.
"Pihak KBRI menjelaskan ibu saya tak mau pulang sementara kepada kami melalui surat ibu sangat ingin pulang ke Tanah Air," ujar Selpi Lusniawati di Cianjur, Selasa (13/8/2019).
Selpi mengatakan, sebelumnya pamannya yang mengurus, lalu bibinya, dan terakhir dirinya yang mengurus.
"Saya mohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membantu memulangkan ibu saya, karena saya sudah rindu dengan ibu," kata Selpi Lusniawati.
Selpi mengatakan, ia khawatir dengan kondisi ibunya yang sempat berkabar mengalami hal penganiayaan."Kalau terlalu lama lagi saya khawatir ibu ada apa-apa," kata Selpi.
Ketua Astakira Cianjur, Ali Hildan, yang menerima kuasa dari keluarga untuk penanganan kasus, mengatakan akan menembus berbagai pihak agar Alis Juariyah TKI Cianjur bisa dipulangkan.
"Kami selaku kuasa dari PMI akan terus memperjuangkan hak sampai pulang, tadi anak kandung langsung membuat surat permohonan kepada Presiden, karena ia sudah beberapa kali meminta bantuan namun nihil," kata Ali.
Ali mengatakan, dari komunikasi terakhir dengan nomor yang diduga majikan Alis, dari balik telepon terdengar kabar bahwa majikan sedang wisata ke Dubai dan akan pulang pada 6 September.
"Saya juga memohon kepada pemerintah untuk segera membantu kepulangan, ini rakyat Cianjur dan warga Indonesia harus dibantu karena sudah terlalu lama," kata Ali.
Disiksa Majikan
Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) kembali menjadi korban kekerasaan oleh majikannya.
Adalah Alis Juariah (46), TKI asal Kampung Muhara RT 01/10, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga disiksa oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi.