"Untuk kesimpulan akhir, saya belum bisa memastikan (penyebab kematian). Masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Urusan Forensik Dokpol Bhayangkara Kediri, dr. Tutik Purwanti SpF.

Hasil otopsi sementar menunjukkan luka-luka yang ada di tubuh korban diakibatkan oleh benda tumpul dan tajam.

Luka-luka tersebut didapat korban saat masih hidup.

Baca: Kasus Pembunuhan di Tegal: Remaja Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di dalam Karung di Rumah Kosong

Baca: Fakta Pembunuhan Ni Putu Yuniawati, Motif Tersangka hingga Pengakuan Bagus Putu

Selesai otopsi, jasad Darwin dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di Dusun Njegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk.

Darwin ditemukan tak bernyawa oleh adik iparnya, Susilo, pada Minggu (11/8/2019) petang sekitar pukul 18.30 WIB.

"Adiknya yang semalam berkunjung ke situ, magrib mengecek ke situ."

"Nggak tahu dapat kabar dari mana, mungkin nggak bisa dihubungi atau bagaimana, ternyata ditemukan dalam kondisi meninggal, habis magrib tadi," kata AKBP Ruruh Wicaksono, Minggu (11/8/2019) malam.

Ruruh menambahkan, saat ditemukan, anak dan istri korban tidak berada di lokasi kejadian.

Anak Darwin dikabarkan dititikan ke neneknya.

Polisi belum dapat memastikan motif dari pembunuhan tersebut.

Kini polisi juga mencari keberadaan istri Darwin.

Dari penuturan Susilo, adik ipar Darwin, pada Sabtu (10/8/2019) atau sehari sebelumnya, ia masih melihat Darwin dan Mira masih di dalam ruko.

"Sekarang ini kami sedang mencari istrinya," kata Ruruh.

(Tribunnews.com/Miftah)