Kisah Sarjana Pedalangan yang Ciptakan Alat Pengubah Air Menjadi Bahan Bakar Terbarukan
Bermula dari keinginan untuk mencari enegi terbarukan, Pande Ketut Bangbang Liawan mampu menciptakan alat pengubah air
Editor: Hendra Gunawan
Biaya pembuatan alat ini Rp 500 ribu. Wawan mengatakan alat sejenis sudah banyak digunakan khususnya di luar Bali, untuk kendaraan bermotor.
Sedangkan di wilayah Bangli, Wawan mengaku alat karyanya diminati kalangan peternak ayam.
Alat tersebut digunakan sebagai penghangat suhu kandang ayam.
“Besar-kecilnya pengeluaran tergantung luas kandang.
Rata-rata untuk peternak kecil, dalam sepuluh hari membutuhkan biaya Rp 2 hingga Rp 6 juta," jelasnya.
Wawan tidak menjual alat karyanya.
"Alat ini tidak akan saya jual, melainkan dengan sistem sewa.
Nantinya saya rekrut anak-anak yang belum bekerja sebagai operator yang mengecek setiap hari.
Ke depan alat ini bisa juga digunakan untuk kompor air. Sebab dengan satu liter air mampu memenuhi kebutuhan selama setengah hari,” demikian Wawan. (Muhammad Fredey Mercury)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Pria Lulusan Seni Pedalangan di Bali Temukan Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar Terbarukan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.