Warga Tionghoa Bangka Gelar Ritual Chit Ngiat Pan, Bakar Patung Raksasa dan Berebut Makanan
Warga Tionghoa Bangka Gelar Ritual Chit Ngiat Pan, Bakar Patung Raksasa dan Berebut Makanan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Seluruh arwah turun ke bumi sejak permulaan bulan ke tujuh.
Di antara arwah tersebut, ada yang bergentayangan dalam keadaan terlantar, sehingga mereka sangat membutuhkan persembahan makanan.
Hal ini diyakini oleh warga Keturunan Tionghoa di Bangka Belitung, mereka meyakni tiap hari ke 15 bulan 7 penanggalan Imlek, peristiwa itu terjadi.
Mereka kemudian melakukan ritual Sembahyang Rebut.
Pada tahun 2019 ini, hari ke 15 bulan 7 penanggalan Imlek pada Kamis (15/8/2019).
Ritual itu kembali digelar oleh warga keturunan Tionghoa.
Patung Thai Se Ja yang besar sudah berdiri tegak di kelenteng, tempat ibadah umat Konghucu.
Satu di antaranya adalah patung Thai Se Ja di Kelenteng Hap Miau di Desa Merawang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka.
Patung itu memiliki tinggi lebih dari 10 meter.
Selain menyiapkan patung, panitia telah menyiapkan altar untuk menempatkan barang atau makanan yang nantinya akan diperbutkan oleh masyarakat tepat tengah malam.
"Malam ini kita melakukan puncak acara sembahyang rebut ada juga hiburan untuk masyarakat," ujar Alim warga Desa Merawang, Bangka, Kamis (15/8/2019).