Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sulastri Menangis Saat Video Call dengan Bayinya yang Ditemukan di Samping Jasad Sang Suami

Siti Annisa Syafir, bayi 14 bulan yang menunggui jasad ayahnya, Fauzi membusuk di kamar rumah akhirnya bisa menatap wajah ibunya, Sulastri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sulastri Menangis Saat Video Call dengan Bayinya yang Ditemukan di Samping Jasad Sang Suami
TRIBUNMADURA/SRI WAHYUNIK
Sulastri TKI yang bekerja di Taiwan, ibu bayi N alias bayi menunggui jenazah ayahnya, saat menghubungi buah hatinya tersebut di Jember melalui sambungan video call, Kamis (15/8/2019). 

Sulastri, istri Fauzi tidak menginginkan jasad Fauzi diautopsi baik luar maupun dalam.

Hal ini ditegaskan oleh Sulastri melalui kakak kandungnya, Setiyanti, dan kakak iparnya, Heri Purnomo.

"Baik autopsi luar maupun dalam, keluarga tidak menginginkan itu. Keluarga sudah menyampaikan keputusan sang istri.

N (14 bulan), bayi perempuan asal Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember yang menunggui jasad ayahnya, akhirnya diserahkan ke budenya Setiyanti.
N (14 bulan), bayi perempuan asal Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember yang menunggui jasad ayahnya, akhirnya diserahkan ke budenya Setiyanti. (Surya/Sri Wahyunik)

Akhirnya kami membuatkan surat pernyataan tidak dilakukannya Utopsi terhadap jenazah Fauzi alias Aan Junaidi," ujar Kanit Reskrim Polsek Rambipuji, Aipda M Slamet kepada Surya, Kamis (15/8/2019).

Karenanya, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Fauzi.

Slamet hanya memastikan tidak ada luka akibat tindakan kekerasan di tubuh lelaki tersebut.

"Luka bekas tindak kekerasan tidak ada. Luka di tubuh, seperti gores, atau sayat, atapun bekas luka senjata tajam juga tidak ada," kata dia.

Baca: Update Siswa Dicoret dari Paskibra karena Diganti Anak Pejabat, Kemenpora Sebut Kasus Koko Selesai

Berita Rekomendasi

"Kalau apakah ada bahan beracun masuk ke tubuhnya itu tidak bisa kami simpulkan karena kondisi mayat yang sudah begitu. Di sisi lain, kini keluarga tidak menghendaki adanya autopsi," ujar Slamet.

Slamet hanya menuturkan, berdasarkan keterangan dari beberapa orang saksi, Fauzi punya riwayat sakit perut.

Namun sakit perut macam apa, itu pun para saksi tidak mengetahui secara pasti.

Ketika dikonfirmasi apakah ditemukan kandungan bahan beracun di kamar itu, Slamet menjawab tidak menemukannya.

"Tidak ada, memang ada botol air mineral dan itu kosong. Selain botol susu anak," imbuhnya.

Meskipun tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian Fauzi, kepolisian tetap menyerahkan jenazah lelaki itu kepada keluarganya.

Pengurusan jenazah dilakukan oleh kakak Sulastri, Setiyanti dan suaminya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas