Fakta Baru Penyerangan Polsek Wonokromo, Pelaku Belajar Aksi Terorisme dari Konten Media Sosial
Mapolsek Wonokromo,Surabaya mendapat penyerangan oleh seorang terduga teroris pada Sabtu (18/8/2019). Berikut fakta-fakta penyerangan polsek Wonokromo
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Mapolsek Wonokromo, Surabaya mendapat serangan oleh seorang terduga teroris pada Sabtu (18/8/2019).
Pelaku penyerangan berinisial IM (30) berhasil dibekuk petugas Kepolisian Wonokromo sesaat setelah melakukan aksi penyerangan.
Kasus penyerangan tersebut kini telah dilimpahkan ke Polda Jatim dan Densus 88 Mabes Polri untuk diusut lebih dalam.
Berikut fakta-fakta penyerangan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya dirangkum Tribunnews.com dari beberapa sumber, Minggu (18/8/2019):
1. Pelaku Pura-Pura Membuat Laporan
Sebelum melakukan penyerangan kepada anggota polisi yang bertugas, pelaku terlebih dahulu berpura-pura membuat laporan.
Dikutip dari Surya.co.id, berdasarkan sebuah video CCTV pihak kepolisian Polda Jatim berhasil menggali kronologi kejadian.
"Di situ lengkap semua kita bisa tahu cara pelaku menyerang Aiptu Agus," ucap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Minggu (18/8/2019).
Awalnya IM duduk membelakangi CCTV dan menghadap meja utama Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Sementara itu petugas kepolisian, Aiptu Agus Sumarsono duduk yang berada disebarang meja untuk melayani IM yang sebelumnya mengaku datang untuk membuat laporan.
Keduanya terlibat sebuah percakapan, sebelum akhirnya IM mulai menyerang Aiptu Agus yang duduk didepannya menggunakan parang yang sebelumnya disimpan didalam tasnya.
Baca: Kamera CCTV Ungkap Kronologi Penyerangan Terduga Teroris di Polsek Wonokromo
2. Terduga Simpatisan ISIS
Pelaku penyerangan IM diduga simpatisan ISIS.
Sesaat setelah melakukan aksi penyerangan, anggota yang bertugas di Mapolsek Wonokromo langsung berhasil menangkap IM.