Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KM Mina Sejati Dibajak, 2 ABK Dikabarkan Tewas Hingga TNI AL Turun Tangan

Berikut sejumlah fakta dan informasi yang dikumpulkan Tribunnews.com dengan melansir beberapa artikel dari Kompas.com

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in KM Mina Sejati Dibajak, 2 ABK Dikabarkan Tewas Hingga TNI AL Turun Tangan
Tribun Jateng/Dhian Adi Putranto
ILUSTRASI KAPAL 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi pembajakan kapal terjadi di perairan Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (17/8/2019) kemarin.

Kapal Motor (KM) Mina Sejati dilaporkan dikuasai sejumlah orang dan diduga sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) disandera.

Berikut sejumlah fakta dan informasi yang dikumpulkan Tribunnews.com dengan melansir beberapa artikel dari Kompas.com: 

Baca: Gadis Pekalongan Batal Dinikahi Kekasih Gara-gara Hitungan Weton, Keluarga Timang Soal Maut-Rezeki




Dibajak 3 ABK

Ilustrasi Kapal Kargo lintas samudera.
Ilustrasi Kapal Kargo lintas samudera. (hamradio.hr)

Kapal dengan ukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh ABK yang belum diketahui identitasnya.

Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, kapal yang mengangkut 30 anak buah kapal plus satu nakhoda itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).

Baca: Maluku Utara hingga Maluku Tengah Diguncang Gempa 5 Kali pada Minggu (18/8/2019) Siang

Kapal itu diketahui dinakhodai Ko Awi.

BERITA TERKAIT

“Informasi yang kami dapat kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

Baca: PSIM Rombak Pemain, Pelatih Persiba Balikpapan Tak Anggap Sebagai Keuntungan

Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, sembilan orang di antaranya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara sisanya masih berada di dalam kapal tersebut.

“Saat kejadian itu, ada sembilan ABK yang langsung melompat ke laut dan belasan lainnya masih di dalam kapal,” katanya.

Terkait insiden itu, pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.

Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.

“Karena ini merupakan kasus kriminal di mana penanganannya harus dari aparat yang bersenjata, maka kita tidak bisa lakukan proses evakuasi, nanti setelah diminta barulah kita lakukan,” ujarnya.

Baca: Ombak Capai 2,5 M, Prakiraan Tingggi Gelombang Perairan Maluku Hari Ini Kamis 15 Agustus

Terkait informasi tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas