Massa di Manokwari Lempari Aparat dengan Batu dan Kayu, Kapolda Papua Barat dan Pangdam Dievakuasi
Kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, berujung pada penyerangan aparat keamanan, Senin (19/8/2019).
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, berujung pada penyerangan aparat keamanan, Senin (19/8/2019).
Dilansir oleh Kompas.com, kondisi pada pukul 10.20 WIB atau 12.20 WIT, sempat terjadi pertemuan antara aparat dengan pengunjuk rasa, namun tidak berakhir dengan baik.
Massa justru melakukan penyerangan terhadap Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak dan Panglima Kodam XVIII Kasuari.
• Kerusuhan di Manokwari, Warga Panik dan Tak ke Kantor karena Takut
Dikutip TribunPapua.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPAS TV, jurnalis KOMPAS TV, Budy Setiawan menuturkan awalnya pertemuan tersebut berjalan lancar.
Namun, sejumlah massa yang tak terima mulai melempari Kapolda dan Pangdam dengan batu dan kayu.
"Pertemuan tadi awalnya berlangsung aman, namun ada demonstran yang tidak terima makanya mereka melempari Pangdam dan Kapolda dengan batu dan kayu," ucap jurnasli KOMPAS TV, Budy Setiawan.
"Sehingga akhirnya Pangdam dan Kapolda dievakuasi oleh pasukan TNI-Polri yang ada di lokasi kejadian."
• Video Detik-detik Gedung DPRD Papua Barat Dibakar Massa, Terlihat Kepulan Asap Hitam Tebal
Atas serangan tersebut, polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.
Pantauan KOMPAS TV, pengunjuk rasa tidak takut dengan balasan polsi yang menembakkan gas air mata.
Polisi tampak berlindung di balik tameng dari batu yang dilemparkan massa.
Kapolda Turun ke Jalan
Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak menemui langsung massa di jalan.
Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan sama sama saling menjaga kedamaian.