Dipicu Masalah Galian Septic Tank, Bapak dan Anak Hujani Belasan Tusukan ke Tuibuh Tetangganya
pelaku Irman menyerahkan diri ke rumah Jon, kemudian Kapolsek memerintahkan Kanit Reskrim dan anggota piket untuk melakukan penjemputan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Ependi (67) warga Desa Lubuk Besar, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Kabupaten Musi Rawas tewas mengenaskan, Senin (19/8/2019).
Ia mengalami luka 11 luka tusukan di bagian lengan atas sebelah kiri, lengan bawah ketiak sebelah kiri, bahu sebelah kiri, lengan tangan kanan, dada bagian tengah, leher sebelah kiri, leher bagian belakang dan empat bagian punggung.
Ependi tewas gara-gara hanya karena tanah galian WC atau septic tank.
Ia dihabisi Irman (40) dan anaknya Wiwin Saputra (22) yang tak lain tetangga sebelah rumahnya.
Berdasarkan informasi dihimpun kejadian bermula saat Ependi menggali lubang septic tank tepat diantara rumahnya dengan rumah Irman.
Karena tanah galian menumpuk di sebelah rumah Irman, Irman menegur dan mengingatkan supaya Ependi memindahkan tanah galian tersebut.
Baca: Ungkap Pertemuan Terakhir, Tangis Ayah Korban Pembunuhan Sekeluarga di Banten:Kita Serahkan ke Allah
Namun, Ependi tidak menghiraukan, bahkan mencabut patok batas tanahnya.
Akhirnya terjadilah keributan diantara keduanya, karena emosi Irman dan anaknya Wiwin menusuk dan membacok Ependi berulang-ulang dengan pisau.
Keluarga korban, Hamli (47) yang juga Kades Desa Lubuk Besar langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Muara Beliti.
Baca: Soal Pemindahan Ibu Kota Negara, Rocky Gerung Sebut Cukup Kredit HP, Fadli Zon Ikut Prabowo
Kapolsek Muara Beliti AKP Albusro mengatakan, setelah mendapat laporan Kades anggotanya langsung mendatangi lokasi dan melakukan oleh TKP dan memberikan imbauan.
"Kita mengingatkan Kades, perangkat desa serta masyarakat Desa Lubuk Besar agar pelaku menyerahkan diri sebelum 1 x 24 Jam," ungkapnya pada Tribunsumsel. Com, Kamis (20/8/2019).
Kemudian pukul 14.20 WIB, Kapolsek mendapat informasi bahwa pelaku Irman menyerahkan diri ke rumah Jon, kemudian ia memerintahkan Kanit Reskrim dan anggota piket untuk melakukan penjemputan.
Sekira pukul 16.30 WIB mendapat informasi dari salah satu keluarga pelaku, bahwa Wiwin telah menyerahkan diri dan diantar keluarga ke Rumah Kades.
"Kemudian Kanit Reskrim dan anggota untuk melakukan penjemputan dan juga mengamankan barang bukti satu bilah pisau yang digunakan kedua pelaku membunuh Ependi," ujarnya
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ayah dan Anak di Muratara Bunuh Tetangga, Hanya Karena Perkara Tanah Galian Septic Tank