Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Rusak Disembur Lumpur dari Pipa Gas, Warga Demak Hanya Ditawari Kompensasi Rp 3 Juta

Semburan lumpur yang ditimbulkan oleh adanya pekerjaan proyek flushing atau pembersihan pipa instalasi gas Gresik-Semarang, berdampak kerusakan

Editor: Sugiyarto
zoom-in Rumah Rusak Disembur Lumpur dari Pipa Gas, Warga Demak Hanya Ditawari Kompensasi Rp 3 Juta
SERAMBI/ZAKI MUBARAK
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Semburan lumpur yang ditimbulkan oleh adanya pekerjaan proyek flushing atau pembersihan pipa instalasi gas Gresik-Semarang, berdampak terhadap kerusakan di sejumlah rumah dan sawah di Perumahan Griya Sekar Kemuning, Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.

Diketahui pipa gas tersebut menyemburkan air yang bercampur lumpur, Selasa (20/8/2019).

"Semburan lumpur pipa tersebut sekira 7-10 meter," jelas Ketua RT Perumahan Griya Sekar Kemuning, Kamis (22/8/2019).

Sugiyanto menjelaskan, setidaknya 9 rumah warga dan belasan hektar sawah yang tergenangi air.

Ia menyebut, akibat semburan tersebut menyebabkan dinding rumah mengalami retak, dan lantai rumah menjadi turun.

"Petugas proyek sebelumnya bilang akan memperbaiki saluran pipa.

Petugas akan memotong pipa karena ada yang bengkok, dan akan mengeluarkan alat yang menyumbat dalam pipa tersebut," jelasnya.

Baca: BREAKING NEWS: Ini Inisial Dua Tersangka Kasus Ledakan Dahsyat Pipa Gas yang Melukai 7 Orang


Berita Rekomendasi

Sementara untuk lahan sawah yang sudah tergenang lumpur, Sugiyanto belum bisa mematikan akibat kerusakannya.

Ia menjelaskan di lahan sawah tersebut, ditanami warga dengan tanaman pisang, jagung, tembakau dan lainnya.

Lanjutnya, proyek yang sudah berjalan sekira dua minggu tersebut sudah mendapatkan sosialisasi oleh pihak Pertagas.

Baca: Penyebab Ledakan di Mal Taman Anggrek Diduga dari Saluran Pipa Gas, Sudah Seperti di Luar Negeri

Namun warga menolak, lantaran memikirkan dampak dan kerusakan akibatnya.

Senada juga disampaikan seorang warga, Bambang. Ia menolak atas pengerjaan proyek tersebut, sebelumnya.

"Sebelumnya kami sudah mendapat penjelasan, akan terjadi semburan air karena debit air yang tinggi, namun kami menolak.

Sekarang sudah terjadi, kami akan minta ganti rugi atas kejadian tersebut," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas