Sekeluarga 4 Atlet Gulat Berprestasi, Tapi Hidup Memprihatinkan, Rumahnya Gedek Nyaris Roboh
Meski telah menyumbangkan medali dalam berbagai kompetisi hingga nasional, namun kehidupan 4 atlet gulat bersaudara masih memprihatinkan.
Editor: Sugiyarto
Sehingga beberapa instansi memberikan apresiasi guna renovasi rumah.
"Renovasi rumah itu impian dari anak-anak.
Kalau sudah berhasil menjadi atlet, mereka ingin memperbaiki rumah agar kita bisa hidup dengan layak," ucapnya.
Apresiasi diberikan oleh Perumda Bank Brebes, Baznas Brebes, dan PDAM Brebes yang diberikan melalui Kodim Brebes, Kamis (22/8/2019).
Total bantuan yang diberikan mencapai Rp 35 juta.
Sumanan menjelaskan, bantuan tersebut sudah dibelikan bahan bangunan dan akan digunakan untuk merehab rumah orangtuanya yang kini sudah menjadi hak milik Sumanan.
"Bukan rumah berdinding kalsiboard dan gedek ini yang saat ini kami tempati yang direhab.
Melainkan rumah orangtua yang ada di samping rumah yang akan kami tempati jika sudah jadi nanti," tandasnya.
Humas Kodim 0713 Brebes, Serma Ujang menerangkan, anak sulung keluarga ini yaitu Bayu Sumantio merupakan peraih juara II dan membawa nama Indonesia di ajang Gulat Indonesia Open tahun 2015 di Kota Semarang, turnamen yang diikuti oleh 5 negara lainnya yaitu Thailand, Iran, Kamboja, Canada dan Laos.
Bayu yang tengah belajar di bangku kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini menjadi harapan keluarga.
Dia sudah belajar di semester 7, jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rohani (PJKR), melalui jalur beasiswa Bidikmisi.
Sementara Justra dan Bagas tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari SMK NU 3 Larangan, Brebes.
Bagas sesekali menjadi kernet truk, namun mereka tetap terus berlatih di bawah asuhan guru besar gulat asal Wanasari Brebes, Dasirun (80).
Sementara Justra, yang menjadi atlet PON, berhasil menyabet juara kedua dalam ajang Kejurprov Jateng di Magelang.