Jenazah Raju Syuhada Masih Disemayamkan di Rumah Sakit Wilayah Pahang Malaysia
Jenazah Raju Syuhada (20) asal Batuphat Barat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, masih disemayamkan di sebuah rumah sakit kawasan Pahang, Malaysia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Saiful Bahri
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Jenazah Raju Syuhada (20) asal Batuphat Barat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, masih disemayamkan di sebuah rumah sakit kawasan Pahang, Malaysia.
Hingga Sabtu (24/8/2019) pagi, jenazah Raju belum bisa dipastikan kapan bisa dipulangkan ke kampung halamannya di Lhokseumawe.
Sebab, saat ini masih dalam proses pengurusan administrasi untuk proses pemulangan jenazah.
Anggota DPR RI asal Aceh Sudirman atau kerap disapa H Uma, mengatakan saat ini Ketua Grup Kesatuan Aneuk Nanggroe Aceh (KANA) di Malaysia, Abu Saba dan timnya masih melakukan pengurusan administrasi untuk proses pemulangan.
"Saat ini masih proses pengurusan administrasi di KBRI. Harapan kita semua bisa cepat selesai sehingga jenazah bisa langsung dipulangkan." harapnya.
Raju Syuhada, meninggal akibat tenggelam di sungai daerah Pahang, Malaysia, pada Kamis (22/8/2019) sekitar pukul 06.00 sore waktu Malaysia.
Jenazah korban baru ditemukan, Jumat (23/8/2019) pagi.
Proses pemulangan jenazah Raju sempat terkendala biaya.
Namun dari komunikasi antara Ketua KANA di Malaysia, Abu Saba dengan tauke tempat ibu Raju bekerja, akhirnya sepakat bahwa biaya pemulangan jenazah dari Malaysia ke Kualanamu, Sumatera Utara, ditanggung oleh tauke tempat ibunya bekerja, yakni sebesar Rp 18 juta.
Selanjutnya untuk pemulangan jenazah dari Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, ke Lhokseumawe, akan difasilitasi oleh Haji Uma.
Meninggal di Pahang
Radiah (46), warga Batuphat Barat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, sekitar enam tahun lalu mengadu nasib ke Malaysia.
Dia pun menjadi buruh penanam sawi di kawasan Pahang, Malaysia.
Tiga tahun kemudian, jejak Radiah diikuti anaknya, Raju Syuhada (20).
Raju berangkat ke Malaysia dengan harapan bisa mengubah nasib hidupnya.
Namun Raju awalnya tidak ke Pahang, tapi dia tinggal di Selangor dan bekerja di sebuah pabrik alat elektronik.
Namun sekitar satu pekan lalu, ibunya meminta dia pindah ke Pahang.
Baru beberapa hari di Pahang, maut pun menjemputnya.
Dia tenggelam di sungai kawasan Pahang pada Kamis (22/8/2019) sore waktu Malaysia.
Jenazahnya baru ditemukan Kamis (23/8/2019) pagi.
Syarbiah (40), bibi Raju yang ditemui Serambinews.com di Lhokseumawe, menyebutkan bahwa dirinya baru sekitar empat bulan lalu kembali dari Malaysia.
Saat dia pulang ke Aceh, Raju masih bekerja di sebuah pabrik pembuat elektronik di Selangor.
Sehingga satu pekan lalu, Raju diminta oleh ibunya untuk ke Pahang yang jaraknya sekitar empat jam perjalanan menggunakan bus.
Atas permintaan ibunya yang ingin bersama, maka Raju pun berangkat ke Pahang.
Beberapa hari dia sempat bekerja seperti ibunya, menanam sawi.
Pada sore di hari peristiwa nahas itu, Raju pergi mandi seorang diri di sungai dekat tempat mereka bekerja.
"Tidak tahu pasti kenapa dia tenggelam. Bisa saja dia tergelincir saat mandi," katanya.
Karena saat ibunya mencari, yang ditemukan hanya sandal, peralatan mandi, serta pakaian Raju di tepi sungai.
Allah sudah berkehendak, Raju pun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Saat mendengar kabar Raju sudah meninggal, kami sangat terkejut dan sedih," ujarnya.
"Kami keluarga yang ada di Aceh sangat mengharapkan jenazah bisa dipulangkan bersama ibu almarhum. Sehingga bisa menyaksikan pemakaman jenazah anaknya," harap Syarbiah.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Belum Ada Kepastian Pemulangan Jenazah Pemuda Lhokseumawe yang Meninggal di Malaysia, Ini Sebabnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.