PA GMNI Sumut Minta Pemerintah Segera Tutup PT Toba Pulp Lestari
Kondisi hutan dan Danau Toba semakin hancur karena ulah penebangan hutan yang dilakukan oleh TPL
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Dalam waktu tiga hari itu, Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri sudah mengunjungi hampir semua titik wisata yang ada di kawasan Danau Toba, baik di Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Tobasa dan Samosir.
Dari hasil blusukannya itu, Presiden menyimpulkam pengembangan pariwisata di sekitar Danau Toba harus dilakukan secara paralel dari berbagai sisi.
"Ini pararel semuanya. Enggak bisa ini hanya produknya, SDM-nya, enggak.
Tapi lingkungannya, hutannya tidak dikembalikan lagi. Enggak bisa," kata Presiden seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.
Presiden menilai, harus ada pembenahan di desa-desa adat yang ada di sekitar Danau Toba.
Begitu juga pasar-pasar di lokasi wisata.
Infrastruktur seperti dermaga pelabuhan yang akan memudahkan akses wisata juga akan dibenahi.
"Termasuk dua dermaga pelabuhan akan diselesaikan semua sehingga kapalnya juga akan dibelikan lagi, ditambah.
Dermaganya semua selesai, setelah itu kita akan promosikan, akan marketing secara besar-besaran Danau Toba,” ujar Presiden.
Meskipun saat ini promosi sudah dimulai, tetapi menurut Presiden, promosi secara besar-besaran akan dimulai tahun depan.
Ia berharap tahun depan semua produk wisata di kawasan Danau Toba sudah selesai dikembangkan.
"Produknya ya tadi, desa adat, desa ulos, pasarnya, pasar souvenir, semuanya, jalannya siap, dermaganya siap, termasuk ini terusan Tano Ponggol selesai.
Ini pekerjaan besar, dilebarkan 80 meter sehingga nanti kapal itu bisa muter Pulau Samosir," lanjutnya.
Dalam pengembangan kawasan Danau Toba ini, pembangunan dan penataan lokasi wisata serta pembangunan infrastruktur pendukungnya akan berjalan secara paralel atau bersamaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.