Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Usaha Plt Bupati Cianjur untuk Masa Depan Kedua Anak Ipda Anumerta Erwin Yudha Wildani

Ipda Erwin Yudha Wildani (45), polisi yang dibakar saat mengamankan demo di Cianjur, meninggal dunia di RSP Pertamina, Jakarta, Senin (26/8/2019)

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
zoom-in Begini Usaha Plt Bupati Cianjur untuk Masa Depan Kedua Anak Ipda Anumerta Erwin Yudha Wildani
Instagram @divisihumaspolri
Kolase Foto Ipda Erwin Yudha Wildani dan suasana pemakaman 

Begini Usaha Plt Bupati Cianjur untuk Masa Depan Kedua Anak Ipda Anumerta Erwin Yudha Wildani

TRIBUNNEWS.COM - Ipda Erwin Yudha Wildani (45), polisi yang dibakar saat mengamankan demo di Cianjur, meninggal dunia di RSP Pertamina, Jakarta, Senin (26/8/2019) pukul 01.38 WIB.

Anggota Polres Cianjur, Ipda Erwin Yudha Wildani meninggal dunia karena luka bakar yang dialaminya.

Pria ini mengalami luka bakar akibat aksi demonstrasi di Cianjur yang terjadi pada (15/8/2019).

Erwin meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.

Kabar ini disampaikan Divisi Humas Polri melalui unggahan di akun Instagram @divisihumaspolri pada Senin (26/8/2019).

"Turut Berduka Cita Atas Gugurnya Bhayangkara Polri. Ipda (Anumerta) Erwin Yudha Wildani,

BERITA REKOMENDASI

Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan

#polriberduka #polripromoter @multimedia.humaspolri," tulis @divisihumaspolri.

Divisi Humas Polri menyebutkan bahwa Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi menjadi pimpinan Upacara Pemakaman Alm Ipda Erwin Yudha Wildani anggota Polres Cianjur, di Taman Makam Pahlawan Kab. Cianjur, Senin (26/08/2019).

"Almarhum Ipda Erwin Udha Wildani menghembuskan nafas terakhir pada hari Senin (26/08) Pukul 01.38 WIB dini hari, di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan,

Gugur dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada negara dan masyarakat.

Akibat luka bakar ketika melaksanakan tugas Polri pada pengamanan unjuk rasa di depan Kantor Pemerintahan Kab. Cianjur," tulis @divisihumaspolri.

Kolase Foto Ipda Erwin Yudha Wildani dan suasana pemakaman
Kolase Foto Ipda Erwin Yudha Wildani dan suasana pemakaman (Instagram @divisihumaspolri)

Ipda Erwin merupakan personil Perwira Polri yang berdedikasi tinggi dan telah mengabdikan diri selama 25 tahun 7 bulan di kepolisian. 

"Almarhum adalah seorang personil Perwira Polri yang berdedikasi tinggi telah mengabdikan diri tugas selama 25 tahun 7 bulan

Almarhum meninggalkan keluarga, 1 Istri dan 2 Orang anak Putra/Putri," tambahnya. 

Lalu bagaimana nasib kedua anaknya? 

Melansir Tribun Jabar, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, sempat menjenguk Ipda Erwin Yuda Wildani di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

Herman mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sukarni (46), dan 2 anak masing-masing Erik Yudha Saputra (24) dan Adinda Wulandari (18).

Erik baru lulus kuliah, sementara adiknya masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.

"Untuk anaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur."

"Sedangkan adiknya yang masih kuliah akan dijamin biaya hingga lulus," kata Herman saat menghadiri acara pemakaman, Senin (26/8/2019). 

Saat itu, Herman mengaku tak banyak percakapan yang dilakukan saat itu karena kondisi Ipda Erwin masih kritis.

"Saya sakit, saya sakit... hanya itu yang disampaikan beliau kepada saya," ujar Herman mengutip kata-kata terakhir yang disampaikan kepadanya.

Herman mengaku hanya bisa menitikkan airmata.

Apalagi hari ini Herman mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.

"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," katanya. 

Baca: 25 Tahun Jadi Anggota Polri, Ipda Erwin Polisi Cianjur yang Terbakar Sempat Sadar saat Dirujuk ke RS

Baca: Keluarga Serahkan Jenazah Ipda Erwin ke Kepolisian untuk Dimakamkan di TMP Secara Kedinasan

Erik sudah Ikhlas

Anak almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Erik Yudha Saputra (23), mengatakan sempat memiliki rasa dendam kepada para mahasiswa pengunjukrasa yang melempar bensin dan mengakibatkan ayahnya terbakar.

Melansir Tribun Jabar, Erik mengaku bahwa rasa dendam itu kini telah sirna dan sudah diikhlaskan oleh Erik.

Ia memilih saat ini untuk mendoakan almarhum ayahnya agar masuk surga dan diampuni segala dosanya.

"Pertama setelah kejadian sempat ada rasa dendam, namun kini saya sudah ikhlas."

"Saya memilih untuk mendoakan agar ayah diterima di sisi Yang Maha Kuasa dan diampuni segala dosanya," ujar Erik ditemui di area pemakaman Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin (26/8).

Baca: Sebelum Ipda Erwin Meninggal, Luka Bakar 72 Persen Menyebabkan Sulit Bernafas

Erik mengatakan, ia baru saja menyelesaikan urusan perkuliahannya sehingga ia banyak waktu untuk menunggu mendampingi selama ayahnya dirawat di Rumah Sakit Pertamina di Jakarta.

"Selama 11 hari saya menemani ayah, di rumah sakit," kata Erik.

Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak mendengar ayahnya berkata apapun.

Erik tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.

"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.

Tak jauh dari Erik, sang ibu, Sukarni (46), terlihat masih sangat bersedih.

Matanya sembab dan beberapa kerabat terpaksa terus membopongnya.

Adik Erik, Adinda Dini Wulandari (18), terus duduk berada dekat dengan sang ibu.

Kakak Ipda Erwin, Erna, memeluk sang ibu
Kakak Ipda Erwin, Erna, memeluk sang ibu (Tribun Jabar/Ferri AMiril Mukminin)

Ibunda Menangis Sambil Peluk Foto Ipda Erwin

Ibunda Ipda Erwin, Sadiah (70), tak kuasa menahan tangis.

Dikutip dari Tribun Jabar, Sadiah menerima satu per satu kerabat dan tamu yang datang untuk ucapkan belasungkawa.

Sadiah tampak duduk bersimpuh sembari memegang foto anaknya, Ipda Erwin.

Polisi Cianjur yang terbakar saat amankan aksi demo di depan Kantor Pemkab Cianjur, Kamis (15/8/2019) itu lulus dari kepolisian tahun 1993/1994.

Sambil menetaskan air mata, Sadiah mengenang sosok putranya saat masih kecil dulu.

Ia mengatakan, sejak kecil, putranya itu memang ingin menjadi polisi.

Bahkan, Erwin telah hobi bermain pistol-pistolan sejak masih kecil sebelum masuk sekolah.

Secara tegas, Erwin akan menjawab "polisi" seandainya ditanya cita-citanya.

"Erwin anak ketiga saya, sejak kecil ia memang bercita-cita menjadi polisi," ujar Sadiah, Senin (26/8/2019).

Baca: Dera Siagian Tanya Perasaan Ibu Mahasiswa yang Bakar Ipda Erwin : Semoga Dihukum Seberat-beratnya

Baca: Anak Almarhum Ipda Erwin: Setelah Kejadian Sempat Ada Rasa Dendam, Namun Kini Saya Sudah Ikhlas

Baca: Seorang Mahasiswa Pendemo yang Sempat Diperiksa Polisi Ikut Hadiri Upacara Pemakaman Ipda Erwin

Ya, Erwin adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Semua putra-putri Sadiah diberi nama dengan awalan huruf E.

Mereka adalah Erna, Erni, Erwin (46), Erlin, dan Erpin.

Di sekitar Sadiah, terlihat ada kakak dan adik ipda Erwin.

Mereka terdengar menguatkan Sadiah.

Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur.
Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

"Ihlaskan Erwin, ya Bu, maafkan semua dosa dan kesalahannya, semoga ia berada di Surga," ujar kakak Erwin, Erna kepada sang ibu yang diikuti ucapan amin oleh pelayat yang berada di ruang tamu.

Sadiah masih terus menangis saat menerima tamu dan kerabat yang datang.

Beberapa di antara para tamu yang diterima Sadiah adalah perempuan-perempuan berseragam polisi.

Ada di antara mereka yang tampak membisikkan sesuatu kepada Sadiah.

Sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah Ipda Erwin tiba di rumah duka, Gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur.

Saat jenazah dibawa masuk, sang ibu langsung menyambut.

Tangisan Sadiah semakin histeris.

Baca: Ipda Erwin Meninggal Dunia Setelah 2 Minggu Dirawat Intensif Setelah Terbakar Amankan Demo Cianjur

Kerabat dan rekan almarhum Ipda Erwin terlihat juga menyambut kedatangan jenazah.

Beberapa orang, termasuk sang adik dan kakak Erwin, menyempat melihat almarhum Ipda Erwin.

Sementara itu, lantaran tak cukup ruang, banyak di antara mereka yang berdiri di gang.

Mereka menyaksikan persiapan upacara penyerahan jenasah Ipda Erwin Yuda pagi ini.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, di halaman rumah, tampak memberikan arahan dan mengecek kesiapan upacara penyerahan jenazah dari keluarga kepada pihak kepolisian.

Persiapan menyambut jenazah Ipda Erwin. Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Persiapan menyambut jenazah Ipda Erwin. Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Ipda Erwin Yuda dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan Cikaret, di Jalan Siliwangi, Cianjur.

Pengunjukrasa Hadiri Pemakaman

DA turut hadir di pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani, yang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, Senin (26/8/2019) siang.

Dia adalah salah seorang mahasiswa pengunjukrasa yang sempat diperiksa namun dilepas kembali oleh Satreskrim Polres Cianjur dan tak menjadi tersangka.

DA terlihat ditemani oleh beberapa orang. Ia berdiri di belakang barisan orang yang duduk di tenda.

Tangannya sedikit gemetar saat mencoba untuk diajak mengobrol.

DA mengaku mendapat kabar dari teman dan rekannya.

Ia pun bersama beberapa orang berinisiatif untuk datang ikut menyaksikan upacara pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani.

"Saya ikut sedih Pak, terpukul juga rasanya," ujar DA sambil memegang dadanya.

Tak banyak yang ia katakan, ia hanya melihat dari belakang ke arah titik tanah merah yang baru saja digali.

Baca: Aksi Unjuk Rasa di Hong Kong Berujung Rusuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Pendemo

Baca: Ipda Erwin Meninggal Dunia Setelah 2 Minggu Dirawat Intensif Setelah Terbakar Amankan Demo Cianjur

Sementara itu, Ketua Persatuan Alumni GMNI Cianjur, Iwan Permana, mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya untuk keluarga korban.

Iwan mengatakan, alumni GMNI berniat akan melayat ke rumah keluarga korban.

"Dari keluarga para tersangka juga sudah berniat akan melayat, mungkin waktunya akan diinformasikan kembali," kata Iwan.

Ia mengatakan, hingga saat ini masih membantu pihak kepolisian untuk mempermudah pemeriksaan para mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjukrasa yang berujung pada terbakarnya Ipda Erwin Yuda Wildani.

"Kami prihatin atas aksi beberapa waktu lalu itu, kami mendukung sepenuhnya upaya kepolisian dalam menuntaskan kasus ini," kata Iwan.

(Tribunnews.com/Sinatrya/TribunJabar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas