Tangis Histeris Keluarga Saat Jenazah Ipda Erwin Tiba di Rumah Duka Gang Pulosari, Cianjur
Tangisan histeris terdengar saat jenazah Ipda Erwin Yuda tiba di rumah duka, di Gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Tangisan histeris terdengar saat jenazah Ipda Erwin Yuda tiba di rumah duka, di Gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019), sekitar pukul 09.00 WIB.
Jenazah masuk dan disambut sang ibu yang telah menunggu sejak pagi di dalam rumah.
Terlihat sang adik dan juga kakak Erwin yang menyempatkan untuk melihat almarhum Ipda Erwin untuk yang terakhir kalinya.
Di halaman rumah, terlihat Kapolres Cianjur AKBP Soliyah memberikan arahan dan mengecek kesiapan upacara penyerahan jenazah dari keluarga kepada pihak kepolisian.
Kerabat dan rekan almarhum Ipda Erwin terlihat juga menyambut kedatangan jenazah.
Karena tak cukup ruang, banyak di antara mereka yang berdiri di gang sambil menyaksikan persiapan upacara penyerahan jenazah Ipda Erwin Yuda pagi ini.
Rencananya Muspida Cianjur akan ikut menyalatkan almarhum Ipda Erwin di Masjid Agung Cianjur.
Mereka juga akan mengantar jenazah Ipda Erwin Yuda ke tempat peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan Cikaret, di Jalan Siliwangi, Cianjur.
Sebelumnya, Ibu almarhum Ipda Erwin Yuda, Sadiah (70), terlihat duduk bersimpuh di kursi kecil tengah rumah dan menerima satu per satu kerabat dan tamu yang datang menyampaikan belasungkawa, Senin (26/8/2019) pagi.
Air mata tak henti mengalir dari pipi ibu yang mengenakan kerudung cokelat ini.
Ia duduk sambil memegang foto anaknya saat lulus dari kepolisian tahun 1993/1994.
Baca: Empat Tengkorak yang Ditemukan di Tuban Diduga Anggota Keluarga Misem yang Menghilang 5 Tahun Lalu
"Anak saya itu cita-citanya sejak kecil ingin jadi polisi," ujar Sadiah sambil kembali menangis karena tak kuat menahan sedih.
Sadiah mengatakan, sebelum sekolah, anaknya tersebut sudah hobi main pistol-pistolan.
Ia mengatakan, kepada semua orang yang bertanya cita-citanya Erwin kecil selalu menjawab ingin menjadi polisi.
Kakak dan adik dari Ipda Erwin terlihat berada di dekat sang ibu.
Terdengar dari ucapan mereka untuk mengikhlaskan kepergian Erwin.
"Ihlaskan Erwin, ya Bu, maafkan semua dosa dan kesalahannya, semoga ia berada di surga," ujar kakak Erwin, Erna kepada sang ibu yang diikuti ucapan amin oleh pelayat yang berada di ruang tamu.
Sadiah mengatakan, Erwin merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Baca: Saksi Mata Ungkap Detik-detik Tiang Sound System Roboh Hingga Menewaskan Seorang Siswa SD
Lima kakak beradik tersebut tumbuh bersama di sebuah rumah di Gang Kampung Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur.
"Erwin anak ketiga saya, sejak kecil ia memang bercita-cita menjadi polisi," ujar Sadiah, Senin (26/8/2019).
Sadiah mengatakan, lima anaknya diberikan nama dengan awalan huruf E.
Mereka adalah Erna, Erni, Erwin (46), Erlin, dan Erpin.
Saat ini di rumah duka dilakukan gladi upacara penyerahan jenasah dari keluarga kepada pihak kepolisian.
Penghormatan salvo akan dilakukan oleh Satuan Brimob dan Sabhara Polres Cianjur.
Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah sudah terlihat di lokasi dan dijadwalkan akan memimpin langsung upacara penyerahan jenasah dari keluarga kepada pihak kepolisian.
Rencananya jenazah akan disalatkan di Masjid Agung dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret.
Jenazah Ipda Erwin Yudha Wildani, polisi Cianjur yang terbakar saat unjuk rasa mahasiswa, sudah dibawa dari Rumah Sakit Pusat Pertamina ke Cianjur pada pagi tadi, sekira pukul 07.30 WIB.
Baca: Fakta Penemuan 4 Kerangka Manusia di Kebun Belakang Rumah Banyumas, Masih Sekeluarga, 5 Tahun Hilang
Di Cianjur, keluarga pun sudah mempersiapkan penyambutan jenazah Ipda Erwin di rumah duka Kampung Pulosari, RT 03/11, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019).
Sadiah tampak tak bisa menahan kesedihan.
Ia terus menangis saat menerima para tamu yang datang mengucapkan belasungkawa.
Beberapa di antara para tamu yang diterima Sadiah adalah perempuan-perempuan berseragam polisi.
Ada di antara mereka yang tampak membisikkan sesuatu kepada Sadiah.
Saat menerima para tamu, ibunda Ipda Erwin hanya duduk di kursi sambil terus menangis.
Di pintu rumah, tampak seorang bocah mengenakan topi mirip topi polisi berdiri di pintu.
Ia tak sendirian melainkan bersama seorang perempuan yang menggandeng tangan bocah itu.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul UPDATE, Jenazah Ipda Erwin Tiba di Rumah Duka, Tangisan Histeris Langsung Terdengar