Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Kronologi Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Empat Kerangka Manusia di Banyumas

Minah membunuh kakak dan adik sekaligus keponakannya dimana korban adalah paman dan sepupu anak-anaknya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Begini Kronologi Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Empat Kerangka Manusia di Banyumas
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Tersangka Irvan, anak dari Saminah pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Banyumas, pada Selasa (27/8/2019) 

Mereka pertama-tama menghabisi Sugiyono.

"Sugiyono saat itu sedang mandi. Saat keluar, langsung dipukul menggunakan besi oleh tersangka Irvan. Masih ditambah lagi pukulan oleh tersangka Putra menggunakan tabung gas 3 kg," ujar AKBP Bambang Yudhantara kepada Tribunjateng.com, Selasa (27/8/2019).

Berdasarkan keterangan tersangka dan pemeriksaan forensik, ditemukan kecocokan karena luka ditemukan di bagian belakang kepala Yono.

Setelah dihabisi, mayat Yono dibawa ke salah satu kamar.

Irvan dan Putra pun duduk di ruang tengah menunggu kedatangan Ratno.

Ratno datang ke rumah sepulang dari tempat kerja sebagai PNS petugas Perpustakaan SMPN 4 Purwokerto.

"Begitu masuk ruang tengah, korban Ratno langsung dibunuh dengan cara yang sama. Dipukul menggunakan besi dan tabung gas. Setelah itu mayatnya dimasukkan ke kamar, ditumpuk bersama mayat Sugiyono," imbuh Kapolres.

Berita Rekomendasi

Selang beberapa waktu kemudian, datang korban ketiga yaitu Heri yang merupakan putra bungsu Misem.

Dia juga dihabisi dengan cara yang sama.

Polisi menemukan luka pada bagian belakang dan samping kepala.

Target utama tersangka sebenarnya tiga korban itu saja sehingga jasad mereka ditumpuk dalam satu kamar.

Dua tersangka itu panik saat mengetahui sepupu mereka yaitu Fifin atau Pipin, putri Ratno tiba di rumah.

Mereka sudah mencoba mengirim pesan melalui hp Supratno agar Pipin jangan pulang ke rumah dulu namun pesan tersebut tidak dibaca Pipin. Dia sudah terlanjur sampai di rumah.

"Karena takut ketahuan, Pipin pun dihabisi Irvan dan Putra," tandas AKBP Bambang Yudhantara.

Mayat-mayat tersebut kemudian dibawa ke belakang rumah Misem untuk dikuburkan.

Selama lima tahun, para tersangka bersikap seolah-olah keluarga mereka yang hilang itu pergi merantau. 

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas