Sebelum Dibunuh, Ayah-Anak yang Dibakar, Minum Jus yang Sudah Dicampur 10 Butir Obat Tidur
Pembunuhan anak dan ayah yang dibakar di Sukabumi ini merupakan pembunuhan berencana.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan anak dan ayah yang dibakar di Sukabumi ini merupakan pembunuhan berencana.
Demikian dikatakan Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, setelah rilis pembunuhan ayah dan anak di markas Polda Jabar, Kamis (29/8/2019).
Tim gabungan Ditreskrimum Polda Jabar dan Polres Sukabumi berhasil menangkap otak pelaku pembunuhan korban Edi Chandra Purnama dan Adi Pradana alias Dana (23).
Adapun pelaku yakni AK yang merupakan istri korban Edi yang juga ibu tiri Dana. AK sendiri merupakan ibu kandung KV, tersangka lain.
Baca: Aksi Unjuk Rasa di Jayapura Berujung Rusuh, Sejumlah Bangunan Dirusak Massa
Baca: Heboh Istri Tega Bakar Suami & Anak, Ini 5 Pembunuhan Tersadis di Indonesia Lewat Eksekutor Bayaran
Baca: Aulia Sang Istri Muda Jadi Otak Pembunuhan Ayah dan Anak, Begini Nasib Istri Tua Pupung Sadili
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka, pembunuhan tersebut dilakukan AK dengan menyewa empat pembunuh bayaran berinisial AG, ada SG, RD dan AL.
Namun pada pelaksanaanya hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.
Nasriadi menyebutkan bahwa sebelum dilakukan pembunuhan itu, tersangka AK telah menyiapkan obat tidur dosis tinggi untuk melumpuhkan kedua korban.
"Tersangka AK ini sudah membeli obat tidur sebanyak satu lempeng artinya sebanyak 10 butir, seharusnya normalnya satu butir ini 10," kata Nasriadi.
Lebih lanjut, obat tidur dosis tinggi itu kemudian dibuat bubuk dan dimasukan ke dalam dua jus yang sengaja dibeli pelaku untuk suami dan anak tirinya.
"Membeli tiga jus, jus pertama untuk dia supaya tidak ada kecurigaan dengan suaminya, jus kedua untuk (korban) suaminya dan jus ketiga disiapkan untuk (korban) Dana yang ditempatkan di kulkas yang biasa mereka minum jus," kata Nasriadi.
Setibanya di rumah, tersangka AK bertindak normal seperti biasa, ia mengobrol bersama suaminya, sedang dua eksekutor bersembunyi di bagasi.
AK kemudian memberikan jus yang telah ditaburi obat penenang itu kepada suaminya. Setelah korban dipastikan tidur, AK kemudian memanggil eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya.
"Ketika dipastikan pulas baru dipanggil eksekutor di bagasi dan di eksekusi dengan cara membekap mulut si korban dengan handuk yang sudah dibasahi alkohol 80 persen," katanya.
Korban Edi pun tak bernyawa, jasadnya kemudian dibawa ke lantai atas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.