Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aher Sebut Walini Sulit Jadi Ibu Kota Jabar, Banyak Kendala, Sarankan Pindah ke Kertajati

Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan kajian pemindahan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat sudah dilakukan sejak ia menjabat

Editor: Sugiyarto
zoom-in Aher Sebut  Walini Sulit Jadi Ibu Kota Jabar, Banyak Kendala, Sarankan Pindah ke Kertajati
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan kajian pemindahan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat sudah dilakukan sejak ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018.

Kandidat lokasi ibu kota baru terkuat saat itu, katanya adalah Kota Raya Walini di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

"Saat itu terpikirkan oleh kami untuk merancang kota baru dengan sejumlah pihak. Kota baru di kawasan Walini yang sekarang menjadi pusat kereta cepat Jakarta-Bandung, TOD (Transit Oriented Development)," kata Ahmad Heryawan saat dihubungi, Jumat (30/8).

Baca: Bagian Wilayah Ini yang Disiapkan Pemkab Cirebon Jadi Dipilih Ibu Kota Provinsi Jabar

Pusat pemerintahan baru tersebut, katanya, sudah melalui kajian sangat matang dan sudah diusulkan kepada pemerintah pusat. Tetapi, persoalannya terhambat berbagai peraturan berbagai kepentingan.

"Ketika kami mau merancang kepindahan, bagus judulnya gede. Tapi tempatnya milik PTPN, perlu izin dari kementerian, kemudian pembangunannya pun harus libatkan APBN. Komunikasi di situ kan tidak lancar, terutama dengan PTPN engga ketemu titik temunya," katanya.

Dengan dasar tersebut, katanya, Walini akan sulit untuk dijadikan pusat pemerintahan baru Jawa Barat. Terlebih kini, katanya, lahannya berebut dengan kepentingan pembangunan TOD Walini.

Baca: Ternyata Rencana Jabar Pindah Ibu Kota ke Walini Wacana Lama, Sejak Zaman Ahmad Heryawan

Berita Rekomendasi

"Harus berdasar penelitian lagi. Dulu kami cenderung memilih Walini di KM 105-106. Pilihan yang kuat Walini tapi Walini sudah TOD sekarang, sudah bagian dari pengembangan kereta cepat."

"Pertimbangannya dulu, karena Walini di tengah Bandung-Jakarta di situ pun pendekatan pariwisata ada, danau di tengahnya, maka kunjungan wisatawan domestik dan luar negeri akan bagus," katanya.

Aher mengatakan pilihan Tegalluar di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, untuk menjadi pusat pemerintahan baru pun dinilai kurang tepat karena Tegalluar adalah kawasan perkembangan yang dibutuhkan Bandung Raya.

"Tegalluar kan untuk mengembangkan Bandung Raya. Masih dekat Bandung. Jadi ibukota atau tidak, Tegalluar akan terus berkembang, pengembangan Bandung Raya," katanya.

Dengan dasar-dasar tadi, katanya, jika diberikan tiga pilihan lokasi, yakni Walini, Tegalluar, dan Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati), Aher mengatakan kemungkinan terbesar daerah yang akan dijadikan pusat pemerintahan Jawa Barat adalah Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Pemilihan Kertajati sebagai pusat pemerintahan baru, katanya, didasarkan pada pemerataan ekonomi dan pembangunan, ditambah akses infrastruktur yang ditunjang jalan Tol Cipali, Tol Cisumdawu, Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan pusat kawasan Cirebon.

Aher mengingatkan pemindahan pusat pemerintahan ini harus didasarkan pada kondisi Kota Bandung yang sudah sangat padat.

Kepadatan penduduk di Kota Bandung sudah di atas kapasitas kota yang dibangun oleh para perancangnya dulu.

"Para perancangnya dulu kan membangun Kota Bandung itu untuk dihuni 750 ribu sampai 1 juta orang. Sekarang sudah 2,5 juta, sudah melampaui kapasitas kan itu. Pada posisi seperti ini, memang diperlukan pemecahan kepadatan penduduk," katanya.

Kepadatan penduduk di Bandung ini, katanya, harus dipecahkan dengan membuat kawasan baru. Pemindahan pusat pemerintahan bertujuan memecah kepadatan penduduk dan kepadatan ekonomi.

"Aktivitas ekonomi di Bandung tinggi, maka dilempar ke tempat yang lain jadi ya supaya denyutnya lebih luas sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara luas, itu sebetulnya tujuannya," katanya.

Bandung sendiri, katanya, akan terus berkembang. Karenanya, harus dibuat pusat-pusat perkembangan baru di Jawa Barat supaya pembangunan lebih merata.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mantan Gubernur Jabar Sebut Walini Sulit Jadi Ibu Kota Jabar, yang Paling Masuk Akal Kertajati, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/30/mantan-gubernur-jabar-sebut-walini-sulit-jadi-ibu-kota-jabar-yang-paling-masuk-akal-kertajati?page=2.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas