Calon Eksekutor Pembunuhan Bapak dan Anak Tiba-Tiba Kesurupan saat Perjalanan
Melihat kondisi rekannya yang tiba-tiba kesurupan, eksekutor lain berinisial RD kemudian mengantar AL ke penginapan di Pejaten, Jakarta.
Editor: Eko Sutriyanto
Dari petunjuk yang diberi istri tua itu, kepolisian Polda Jabar mencari tahu keberadaan sang istri muda korban, AK namun ketika dimintai keterangan, AK tak menunjukkan etikat baik.
"Kita cek berada di mana ibu di mana malam kejadian itu. Tidak ada jawaban yang baik akhirnya ibu terungkap melakukan pembakaran," lanjut Rudy.
Ternyata setelah ditelusuri lebih dalam, polisi menemukan fakta bahwa Aulia Kusuma adalah otak pembunuhan.
Pasca AK dan GK berhasil diamankan kepolisian di Jakarta pada Senin (26/8/2019) lalu, terungkap pula motif di balik aksi pembunuhan berencana itu.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, jika pelaku rela membayar Rp 500 juta untuk menyewa pembunuh bayaran karena ia sudah terlilit hutang yang jumlahnya sangat besar.
Namun sebelum aksinya berjalan sesuai rencana, AK hanya membayar Rp 130 juta kepada 4 eksekutor yang disewanya.
"Utangnya mencapai Rp 10 miliar. Rp 7 miliar di Danamon, Rp 2,5 miliar di BRI dan 500 juta di kartu kredit," ujar Nasriadi.
Namun dari empat eksekutor itu, ternyata hanya 2 orang yang akhirnya mau mengikuti ajakan AK.
Pasalnya, salah seorang eksekutor berinisial AL tiba-tiba kejang-kejang kesurupan saat sedang menuju ke lokasi rumah korban.
"Di tengah perjalanan dari apartemen ke Lebak Bulus tepatnya di jalan Pasar Minggu salah satu eksekutor tersebut kesurupan seperti sakit ayan," ungkap Nasriadi, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Melihat kondisi rekannya yang tiba-tiba kesurupan, eksekutor lain berinisial RD kemudian mengantar AL ke penginapan di Pejaten, Jakarta.
Melihat AL yang kesurupan, RD akhirnya memutuskan untuk tak jadi ikut pembunuhan itu.
"RD pengin ikut sebenarnya, namun dia dapat informasi AL tak bisa ditinggal akhirnya RD mengurungkan dan hanya dua eksekutor yang ikut ke sana," lanjut Nasriadi.
Oleh karena itu, 2 eksekutor yang mengikuti aksi pembunuhan hanyalah AG dan SG.