Lupiyana Nekat Tabrak Polisi yang Mengejarnya, Timah Panas Sebagai Ganjarannya
Kali ini, ia nekat membawa kabur Toyota Rush milik rekannya. Ia dikejar polisi hingga ke Kabupaten Sukabumi.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Polisi terpaksa menembakan timah panas ke kaki kiri Lupiyana (22), warga Kabupaten Sukabumi karena nekat menabrak anggota reserse Polsek Astana Anyar yang sedang mengejarnya pada Rabu (28/8).
Lupiyana diburu polisi karena terlibat kendaraan bermotor.
Kali ini, ia nekat membawa kabur Toyota Rush milik rekannya. Ia dikejar polisi hingga ke Kabupaten Sukabumi.
"Saat akan diamankan dia melawan dengan cara menabrakkan mobil hasil curiannya .
Baca: Sabet Juara Dunia, Kemenpora Beri Bonus Rp 3,7 Miliar Untuk Tim Dayung Indonesia
Baca: Preview Arema FC Vs PSIS Semarang: Singo Edan Mau Happy Ending, Lawan Ingin Curi Poin
Baca: Cut Meyriska Demen Tampil Tanpa Makeup, Roger Danuarta Malah Suka
Terpaksa kami berikan tindakan tegas keras dan terukur," ujar Kapolsek Astana Anyar, AKP Wendy Mulyo di Mapolsek Astana Anyar, Jumat (30/8).
Wendy menerangkan, korban bernama Roy baru kenal dengan Lupiyana.
Keduanya semakin akrab karena kerap meminum minuman keras bersama.
Suatu hari, keduanya pesta minuman keras.
Roy sempat tak sadarkan diri dan baru siuman dan ia mendapati dirinya berada di pinggir kalan di trotoar. Toyota Rush miliknya raib.
"Rupanya mobil korban ini dibawa oleh tersangka sampai ke Sukabumi. Plat nomornya sudah diganti," ujar dia.
Keterangan tersangka, ia berusaha menjual mobil curiannya itu ke sejumlah dealer dan ke sejumlah rekannya.
"Tapi tidak laku karena mencurigai mobil itu hasil curian. Apalagi tidak disertai surat-surat lengkap," katanya.
Pada Senin 26 Agustus 2019, dipimpin langsung Kanit Reskrim Iptu Muryadi, tim lakukan pengejaran yang hasilnya pelaku berhasil lumpuhkan di wilayah Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi.
"Dari pelaku kita amankan satu pisau dan satu mobil hasil pencurian pelaku," katanya.
Sementara Iki mengaku nekat membawa kabur mobil temannya itu.
Ia mengaku memiliki kebutuhan ekonomi dan ada rasa sakit hati karena perlakukan korban terhadapnya.
"Sakit hati aja, karena dia suka ngomong seenaknya. Terus saya juga lagi butuh uang," katanya. (men)