Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hangus Terbakar, Polisi Sulit Identifikasi Jasad Korban Tewas Kecelakaan Tol Cipularang

Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Agung Widjajanto mengatakan, kondisi jasad tersebut jadi kendala tersendiri dalam proses identifikasi.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Hangus Terbakar, Polisi Sulit Identifikasi Jasad Korban Tewas Kecelakaan Tol Cipularang
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Salah satu truk yang terlibat dalam kecelakaan di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RS Polri Kramat Jati pada Selasa (3/9/2019) malam menerima empat kantong jenazah yang diduga berisi empat jasad korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91.

Keempat jenazah yang dibawa dari RS MH Thamrin Purwakarta ke RS Polri itu sulit diidentifikasi.

Karena, sebagian anggota tubuh sudah jadi abu atau arang akibat terpanggang saat kejadian.

Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Agung Widjajanto mengatakan, kondisi jasad tersebut jadi kendala tersendiri dalam proses identifikasi.

"Jadi wujudnya itu sudah tak bisa dikenali lagi, umumnya seperti itu."

"Badan terbakar dan sebagainya menjadi kendala tersendiri dalam proses pemeriksaan," kata Agung saat dikonfirmasi, Rabu (4/9/2019).

Ciri-ciri fisik yang melekat pada tubuh seperti tahi lalat dan tato, juga tak lagi terlihat lantaran terbakar saat kecelakaan.

Berita Rekomendasi

Selain kondisi jasad, Agung menuturkan belum lengkapnya data antemortem atau data medis sebelum kematian dari keluarga korban, ikut menghambat identifikasi.

"Waktu yang diperlukan tidak hanya tergantung kesulitan atau kondisi mayat itu sendiri."

"Tapi juga seberapa lama kita bisa mendapatkan data tentang orang hilang. Sidik jari, gigi, DNA," paparnya.

Baca: Pengakuan Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Ambil Lajur Kanan, Tidak Berhasil Ngerem

Dari keempat jenazah, Agung menyebut baru dua pihak keluarga yang melapor dan memberikan data antemortem untuk keperluan identifikasi.

Padahal, hanya dari pihak keluarga dokter bisa mengantongi data antemortem yang nantinya dicocokkan dengan data posmortem atau data medik setelah kematian.

"DNA mungkin dianggap pemeriksaan yang mudah, tapi belum tentu."

"Karena apa? Ini perlu waktu. Kedua, harus ada pembanding, pembanding dari keluarga kandungnya," jelasnya.

Menurutnya ada kemungkinan ketiadaan laporan masyarakat atas dua jenazah, karena pihak keluarga mengira korban masih dalam perjalanan.

Warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, khususnya yang sedang menempuh perjalanan lewat Tol Cipularang, diimbau segera melapor.

Agung mengatakan warga dapat menyambangi RS Polri Kramat Jati secara langsung atau menghubungi call center di nomor 08122843520.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas