Bali Masuk 5 Besar Jumlah Penderita HIV/Aids Tertinggi di Indonesia, Mencapai 21.000
Bali sudah masuk lima besar penderita HIV/AIDS di Indonesia. Dari 21 ribu itu, 90 persen merupakan krama Bali.
Editor: Dewi Agustina
Menurutnya, hal tersebut membuat kesan tidak baik untuk Bali.
Untuk itu ia mengimbau kepada desa adat, baik karang taruna, STT, bendesa, prajuru agar terus mensosialisasikan terkait HIV/AIDS.
Seluruh kader-kader peduli HIV/AIDS di desa adat diharapkan dapat membuat sangkepan mengumpulkan krama desa memberikan pemahaman terkait HIV/AIDS.
"Kalau semua desa adat melakukan hal seperti itu, saya yakin pemahaman tentang HIV/AIDS akan baik di masyarakat dan begitu terjadi pemahaman yang baik di masyarakat, maka kita mendapat hasil yang bagus," tuturnya.
Baca: Hotman Paris Kepo Kuatkah Anies Baswedan Digoda Cewek? Pak Gubernur Ucap Syukur, Melaney: Kebalik!
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan sejak ditemukan tahun 1987 sampai Juni 2019 secara komulatif kasus HIV/AIDS mencapai 21.597 kasus.
Jika dilihat dari laporan Dinas Kesehatan Bali per Maret 2019 kasusnya berjumlah 21.018 orang.
Artinya ada penambahan 579 orang dalam tiga bulan atau 193 kasus baru setiap bulannya.
Seseorang yang terinveksi HIV disebabkan karena prilaku seksualnya sangat berisiko tertular atau menularkan.
Selanjutnya fenomena yang bersangkutan terinfeksi HIV berlanjut masuk dalam stadium AIDS, lalu sekarat pulang ke desanya sering terjadi stigma dan diskriminasi serta pengucilan di desanya karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS.
Baca: Hari Ini Harga Emas Turun Tipis dari Level Tertinggi
Tidak jarang saat ada penderita yang meninggal jenazahnya tidak berani disentuh oleh keluarga maupun krama banjarnya.
"Kita perlu melipatgandakan upaya penanggulangan, agar tidak kalah cepat dengan laju HIV/AIDS itu sendiri, salah satunya memperkuat posisi dan jumlah KDPA," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 21 Ribu Orang Teridentifikasi HIV/AIDS di Bali, Desa Adat Perlu Lebih Dilibatkan dalam Pencegahan