Oknum Guru SD di Batam Cabuli Belasan Murid Berkedok Hipnoterapi
Diduga sedikitnya sudah belasan anak menjadi korban pelampiasan hawa nafsu pria itu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - M, oknum guru sekolah dasar (SD) di kawasan Batam Centre yang diduga melakukan pencabulan terhadap siswa SD di tempatnya mengajar melarikan diri setelah ketahuan melakukan perbuatan tak senonoh terhadap anak didiknya.
Pria berusia 45 tahun tersebut disebut telah mengajar di sekolah itu selama 4 tahun belakangan.
Diduga sedikitnya sudah belasan anak menjadi korban pelampiasan hawa nafsu pria itu.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah, sedangkan informasi dari KPPAD ada 6 orang tua korban yang telah melapor.
Kepala sekolah SD tersebut saat dikonfirmasi Tribunbatam.id mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.
"Saya tak menduga, dia bisa melakukan perilaku seperti ini," ujarnya kepada Tribunbatam.id dengan nada sedih, Kamis (5/9/2019).
Ia menceritakan, selama ini M dikenal sangat baik dan sangat disukai anak-anak.
Baca: Hotman Paris Pajang Video Usai Nikita Pulang dari Acaranya, Putri Elza Syarief Bahas Soal Pendidikan
Bahkan dia begitu peduli pada anak murid, sehingga beberapa orang tua siswa sendiri pun mengenalinya.
Selama ini, M yang tinggal di mess milik yayasan mengajar semua mata pelajaran di sekolah.
Saat kejadian tersebut, M membuat sesi hipnoterapi di ruang kelas berlangsung.
Kemudian oknum guru ini menyuruh siswa tutup mata dan kesempatan itulah digunakan M melakukan aksinya.
Baca: Bali Masuk 5 Besar Jumlah Penderita HIV/Aids Tertinggi di Indonesia, Mencapai 21.000
Hingga kini pihak sekolah tidak mengetahui keberadaan oknum guru tersebut.
Diduga ia telah melarikan diri.
Berdasarkan hasil pantauan Tribunbatam.id di area sekolah tersebut, sejumlah orang tua korban mendatangi sekolah.
Baca: Anjingnya Tewaskan ART, Bima Aryo Sebut Sudah Tempuh Jalan Kekeluargaan
Tampak petugas kepolisian bersama KPPAD sedang melakukan dialog dengan orang tua korban.
Guru Jadi Tersangka
Sementara itu oknum guru yang diduga menjadi pelaku pencabulan terhadap siswi di Kalbar, sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Rully Robinson Polii kepada Tribun Pontianak, Selasa (18/6/2019).
Menurut Kasat Reskrim, kasus itu dilaporkan di Polsek dan sudah ditangani di unit PPA Polres.
Pihaknya sejauh ini sudah berupaya untuk mengamankan tersangka. Namun dalam prosesnya menghadapi kendala.
"Kami mendapatkan kendala saat kami mendatangi rumahnya, tersangka sudah tidak ada di tempat," kata Kasat Reskrim.
Baca: Laporan Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi RI Lesu karena Terlalu Fokus Kurangi Defisit
Namun demikian, aparat kepolisian mendapat informasi lokasi oknum guru tersebut.
"Tersangka sudah bergeser. Saat ini kami masih melakukan pencarian. Nanti perkembangan akan kami beritahukan lebih lanjut," jelasnya.
Tak hanya ditetapkan sebagai tersangka, oknum guru juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Tersangka ini sudah DPO, sudah kami tetapkan menjadi DPO," jelasnya.
Terkait video asusila antara korban dan terduga pelaku, yang diduga telah beredar di masyarakat, pihaknya akan mendalami hal ini.
Dirinya pun menghimbau kepada warga untuk tenang dan menyerahkan seluruh penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Saya menghimbau kepada masyarakat, jangan berbuat anarkis karena hal ini malah akan membuat kasus baru. Jadi serahkan semua, percayakan ke kepihak kepolisian. Nanti kami yang menangani," pesannya.
Baca: Cut Meyriska Dirawat di Rumah Sakit Setelah 2 Minggu Menikah, Para Sahabat Beri Doa
Sosok Panutan
Tersangka oknum guru pelaku asusila terhadap siswinya merupakan sosok panutan yang sebelumnya di segani dan dihormati oleh warga desa.
Oleh sebab itu, warga desa pun tak menyangka terduga pelaku tega dan berani melakukan perbuatan bejat tersebut.
"Saya sendiri sangat mengagumi beliau, sangat mengagumi. Sehari-sehari dia baik kepada masyarakat dan alumni - alumni dari lembaga pendidikan beliau juga sangat mumpuni," ujar Masudi, satu di antara tokoh masyarakat setempat.
"Dengan kejadian seperti ini menurut kami ini di luar akal sehat. Kalau kita sekilas memang tidak percaya sama sekali, karena memang kalau ada acara, beliau diundang itu selalu datang, komunikasinya juga baik, dari para siswa juga tidak ada tindakan yang tidak menyenangkan," katanya.
Masudi berharap pelaku dapat segera diamankan oleh pihak kepolisian dan selanjutnya penegak hukum memberikan keadilan bagi korban.
"Kami selalu aparatur desa, mengharapkan hal ini dapat ditangani secara serius dari penegak hukum. Dan media untuk membantu kami agar pelaku ini dapat tertangkap sesuai harapan masyarakat," katanya.
Masudi berharap kendati ada kejadian memalukan ini, lembaga pendidikan yang dipimpin oleh terduga pelaku dapat tetap berjalan dengan normal, dan tidak mengganggu aktivitas belajar mengajarnya.
Baca: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Beredarnya Video Mesum di Angkot, Dua di Antaranya Pemeran Utama
Karena ia menilai pendidikan sangat penting bagi masyarakat desa dan bila mana ada kesalahan, itu bukanlah salah dari sebuah lembaga, namun kesalahan dari oknum.
"Masyarakat berasumsi yang salah ya salah, Karena kita fikir secara akal sehat ndak mungkin lembaga pendidikan yang salah, tentunya oknum yang bersalah," jelasnya.
Tokoh masyarakat lainnya, Norsalam, meminta terduga pelaku untuk menyerahkan diri.
"Saya minta juga kepada pelaku, ya kooperatif lah, menyerahkan diri, yang penting menyerahkan diri. Kalau mau membantah akan laporan korban silahkan membantah di kantor polisi, datang menghadiri itu biar sama-sama enak," katanya.
Baca: Anies Baswedan Skakmat Hotman Paris soal Perempuan, Sang Pengacara : Mana Bisa Gue Jawab Lagi
Dirinya pun berharap pihak kepolisian agar dapat mengusut tuntas kejadian ini.
Dirinya pun membenarkan kejadian ini terkuak karena adanya video asusila antara korban dan terduga pelaku yang tersebar di masyarakat desa.
"Terkait video ini bisa dikonfirmasi ke pihak korban," katanya.
Ayah korban berinisial MT (37) mengungkapkan, dirinya mengetahui hal ini dua hari setelah Idul Fitri.
Ia mengungkapkan, sebelum Idul Fitri warga desa telah lebih dulu mengetahui hal itu.
Bak disambar petir, MT pun langsung syok mengetahui sang putri menjadi korban asusila yang dilakukan oleh gurunya sendiri di lembaga pendidikan di mana sang putri belajar.
Dan yang lebih membuatnya terpukul, karena adanya video asusila yang melibatkan sang putri dan terduga pelaku.
"Kejadian ini terjadi sejak tahun 2016, anak saya itu belajar di sana sekaligus bantu-bantu guru di sana," ungkap MT ditemui di rumahnya, Senin (17/6/2019) siang.
"Tidak tahunya Lebaran kemarin baru terungkap masalah kayak gini. Jadi selama 3 tahun ini belum pernah terungkap, harga diri anak saya, gimana rasanya, saya butuh keadilan untuk anak saya," kata MT.
Baca: Saling Bantai hingga Duel Lini Timnas Indonesia vs Malaysia, Catatan Pertemuan dan Head to Head
"Terungkapnya itu dua hari sebelum lebaran, dari handphone HU, ditambah lagi di korek-korek berbagai fakta. Dia ngaku semua, ada video satu video di HP-nya. Ada videonya, setelah kami korek ngaku semua," katanya.
MT menjelaskan dari pengakuan sang putri, HU dipaksa melayani nafsu bejat gurunya.
Dengan ancaman korban akan dikeluarkan dari lembaga pendidikan yang terduga pimpin.
"Awal pertama kali ini dia dipaksa. Dia kalau tidak mau diancam mau dikeluarkan dari sekolah, dan kejadian ini sudah terlalu sering," jelasnya.
Saat ini, MT mengungkapkan sang putri saat ini sangat syok, dan merasa sangat malu kepada warga desa.
"Sekarang syok berat, tidak mau keluar dari kamar. Malu sama teman-teman, ditambah lagi orang satu kampung sudah tahu semua, mau makan pun harus dipaksa," tuturnya.
Terkait adanya video asusila yang beredar, MT memastikan bahwa yang ada di dalam video tersebut merupakan sang putri dan oknum guru di lembaga pendidikan di mana putrinya belajar.
Baca: Pengakuan Sopir Truk yang Seruduk Antrean Mobil di Tol Cipularang: Susah Rem karena Angkut Pasir
"Sebelum saya melihat ada orang kampung yang melihat. Saya melihat video itu langsung dan itu video berhubungan intim. Bukan hanya bermesraan, saya mengetahui video itu ada 2 hari setelah lebaran, kalau orang kampung tau 2 hari sebelum lebaran," jelasnya.
MT mengungkapkan warga setempat marah dan menggeruduk lokasi kediaman pelaku.
Namun saat didatangi oleh warga, pelaku tidak ada di tempat. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Berkedok Hipnoterapi, Begini Modus Oknum Guru SD di Batam Cabuli Belasan Muridnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.