Mahasiswa S2 ITB Bunuh Diri, Polisi Temukan Pesan Terakhir, Obat Depresi dan Lagu yang Diputar
Polisi menemukan pesan terakhir yang ditulis oleh Muhtar Amin (25), mahasiswa S2 ITB yang diduga bunuh diri di sebuah kamar indekos
Editor: Tiara Shelavie
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Miharja saat dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (4/9/2019).
Mimin menyebutkan bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) pada studi di S2-nya, Muhtar mendapatkan nilai hampir sempurna.
Korban yang merupakan warga Kelurahan Cangkol, Mojolaran, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu merupakan mahasiswa Prodi Teknik Elektro.
"IPK S2 (Pascasarjana) almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. Luar biasa itu IPK-nya, A semua hampir 4.0," kata Miming menjelaskan.
Berdasar rekam jejak pendidikan Muhtar, yang bersangkutan telah berprestasi sejak kecilnya.
Miming menyebut bahwa Muhtar sempat menjuarai olimpiade IPA dan hingga mendapat beasiswa ke Negara Turki.
Bahkan setelah lulus tepat waktu sebagai sarjana Teknik Elektro di ITB, dia langsung melanjutkan pendidikannya di prodi yang sama dengan keahlian Micro Elektronika.
"S1 di ITB angkatan 2014 dan S2 di ITB juga, dia angkatan 2018, kira-kira baru semester dua. Jadi, dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja ya," ujar dia.
Menanggapi kejadian bunuh diri dengan cara gantung diri yang dilakukan oleh Muhtar, Mimin mengaku sangat sedih dan berdukacita.
Pada kesempatan itu, dia mendoakan almarhum agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
"Kejadiannya memang sangat diluar dugaan kami ya itu. Semoga keluarga yang ditinggalkan ikhlas," ucapnya.
Anak Teknik yang Pintar
Berdasarkan jejak digitalnya, ada akun media sosial LinkedIn Muhtar Amin atas nama Mukhtar Amin.
Seperti yang diketahui, media sosial ini digunakan untuk membangun jaringan bisnis di kalangan profesional.