Resmikan Asrama Santri Ponpes Tazakka, JK Dorong Santri Jadi Wirausaha
JK meresmikan gedung asrama santri yang diberi nama Gedung Indonesia 2, yang dibangun sejak tahun 2013 lalu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BATANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, pada Jumat (6/9/2019).
Dalam kesempatan itu, JK meresmikan gedung asrama santri yang diberi nama Gedung Indonesia 2, yang dibangun sejak tahun 2013 lalu.
Pada sambutannya dihadapan pengurus dan santri, JK mendorong agar ponpes modern ini dapat mencetak banyak generasi pengusaha islam.
Menurut dia, di pondok pesantren para santri selain belajar tentang tafsir, hadist, maupun fiqih, juga perlu diimbangi belajar wirausaha secara intensif.
"Belajar usaha tidak bisa hanya dibangku kuliah, namun dari usaha santri kecil-kecilan di sini. Bisa bikin buku, bikin kaos, usaha itu mulainya dari pengalaman. Contohnya Chairul Tanjung dulu jualan telur," ujar dia.
Bagi JK, menjadi pengusaha bisa memberikan banyak manfaat, ia mencontohkan datangnya islam ke tanah air dibawa oleh para pedagang.
Baca: Motif DPR Usulkan Revisi UU KPK Mencurigakan
"Setidaknya dunia usaha bisa diandalkan kita tidak akan ketinggalan. Kenapa Islam di Indonesia lebih moderat ketimbang negara Islam di Afrika, Timur Tengah, karena dibawa oleh pedagang yang menjadi ulama. Sehingga transisinya mulus bukan dengan perang," ujar dia.
Kehadiran JK juga menghadiri tasyakuran sewindu Pondok Pesantren Modern Tazakka, bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Din Syamsuddin dan Komaruddin Hidayat.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH.Anang Rikza Masyhadi mengungkapkan harapan agar tahun depan dapat membangun perguruan tinggi modern Tazakka.
Pondok modern Tazakka memiliki jumlah santri hingga 800 orang, diantaranya 600 santri setingkat SMU dan 200 santri taman pendidikan Al-quran.
"Setiap tahun yang mendaftar 400 sampai 500 tapi hanya 100 yang bisa ditampung. Kita sedang menyiapkan ide dan gagasan untuk membangun perguruan tinggi di tahun depan," harap Anang.