Terungkap, Masyarakat Sulit Dapat Antrean untuk Buat Paspor Ternyata karena Ada Jual Nomor Antrean
Masyarakat kerap dipersulit mendapat nomor antrean. Akibatnya, banyak warga Bandung mengurus paspor di kantor imigrasi di luar Kota Bandung.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kantor Imigrasi Bandung melimpahkan empat orang pemohon paspor yang memohon antrean pengurusan paspor ke Satgas Saber Pungli Jabar, Jumat (6/9/2019).
Empat orang ini membayar masing-masing Rp 200 ribu ke seorang oknum yang diduga dari Kantor Imigrasi Bandung.
Kadiv Imigrasi Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Arie Budijanto, menerangkan bahwa seperti pemberitaan Tribun Jabar belum lama ini, masyarakat kerap dipersulit mendapat nomor antrean.
Akibatnya, banyak warga Bandung mengurus paspor di kantor imigrasi di luar Kota Bandung.
"Ternyata ada oknum tidak bertanggung jawab untuk kepentingan diri sendiri sehingga mengganggu kepentingan umum, membobol nomor antrean itu sehingga masyarakat pemohon dirugikan," ujar Arie.
Kepala Tim Tindak Satgas Saber Pungli Jabar, AKBP Basman, mengatakan bahwa Kantor Imigrasi Bandung sudah meluncurkan sistem pengajuan nomor antrean untuk pengurusan paspor.Namun, banyak komplain karena masyarakat sulit mendapat nomor antrean.
"Kalau ada masyarakat perlu paspor, begitu dia daftar secara online, ternyata sulit untuk mendapat nomor antrean karena langsung habis," ujar Basman.
Setelah penyelidikan, ternyata ada pihak lain yang memborong nomor antrean tersebut dengan menawarkan jasa pengurusan nomor antrean.
"Satu orang ini diduga oknum. Dia meminta Rp 200 ribu per orang untuk mengurus nomor antrean. Empat orang pemohon sudah kami amankan, mereka masing-masing membayar Rp 200 ribu pada oknum ini," katanya.
Pihaknya sedang mengejar satu oknum tersebut. Ia belum berani menyebutkan oknum tersebut sebagai pegawai Kantor Imigrasi.
"Belum tahu, sedang kami kejar. Dia membobol nomor antrean tersebut kemudian menjualnya ke pemohon dengan cara memanfaatkan ketidaktahuan pemohon menggunakan teknologi," katanya.
Kadiv Imigrasi menyebut, setiap harinya, Kantor Imigrasi Bandung melepas hingga kuota 400 paspor untuk masyarakat.
Namun, beberapa bulan terakhir, masyarakat pemohon paspor kesulitan mengakses nomor antrean tersebut.