Cerita Ayah Siswi SMK yang Ditusuk, Istri Ditinggal Saat Diajak ke Sekolah Malah Banyak Pertanyaan
Kepanikan sempat melanda Ade T (50) dan Sri Eka (49) orangtua ZDP (16) siswi SMKN 1 Bandung yang pagi tadi ditusuk oleh seorang pria
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepanikan sempat melanda Ade T (50) dan Sri Eka (49) orangtua ZDP (16) siswi SMKN 1 Bandung yang pagi tadi ditusuk oleh seorang pria yang mengaku mengidolakannya.
Kejadian tersebut berlangsung di sekitar Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (10/9/2019) pagi.
"Biasanya saya mendegar berita kejadian seperti ini, kali ini, anak saya sendiri yang menjadi korbannya. Alhamdulillah anak saya mengelak, sehingga organ vital seperti jantung dan paru-paru bisa terhindar dari benda tajam tersebut," kata Ade kepada Tribun Jabar di rumahnya di daerah Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (10/9/2019).
Ade menambahkan, pagi hari sekitar pukul tujuh kurang, ia sudah mengantarkan putri ketiganya tersebut ke sekolah.
Sekitar pukul 09.00 WIB, ia dihubungi tetangganya yang merupakan pensiunan SMKN 1 Bandung.
Tetangganya tersebut, menyampaikan bahwa ZDP ditusuk oleh seorang pria.
Mendengar hal tersebut, ia langsung mengajak Istrinya untuk ke sekolah putrinya tanpa memberitahu kondisi yang sesungguhnya.
Sang istri bertanya-tanya dan Ade memutuskan ia sendiri yang akan ke sekolah.
Ade mengatakan kepada istrinya bahwa anaknya kecelakaan, tersenggol.
"Saya tidak langsung beritahu istri, takut dia panik. Jadi saya langsung ke sekolah. Namun, di perjalanan, pikiran saya sudah jelek, namanya ditusuk, pikiran saya udah ke nyawa. Saya berusaha mengendalikan diri saya saat berkendara menuju sekolah," ujarnya.
Tiba di sekolah, pihak sekolah memberitahu bahwa ZDP ditusuk. Ia langsung menuju ke rumah sakit.
Setiba di rumah sakit, Ade melihat ZDP terbaring.
Ade pun menangis, tapi putrinya menjawab, bahwa ia tidak apa -apa.
"Mungkin pelakunya psikopat, ya, suka berlebihan, banyak kasus seperti ini, terlalu cinta, ngefans. Anak saya ini tidak pernah menerimanya, selalu menolak, bahwa akunnya diganti nama dan akun pelaku di-blok," katanya.
ZPD menurut Ade pernah bercerita terkait ketidaknyamanannya karena sering dihubungi pelaku.
Namun, Ade beranggapan, itu hal biasa saling menyukai di kalangan anak muda.
Namun putrinya selalu menolak dan pelaku lebih agresif bertindak.
Ibu korban, Sri Eka mengatakan belum mengetahui apa yang terjadi dengan anaknya hingga pukul 12.00 WIB.
"Saya belum tahu apa yang terjadi, yang ada tiba-tiba saya WA ZDP, ya, dia bilang, Ma hanya satu jahitan, kok. Saya bingung dan bertanya, ada apa, kenapa dijahit. Saat chat itu, posisi ZDP ada di polsek," kata Sri kepada Tribun Jabar.
Jika di pemberitaan yang ada sekarang, Sri mengatakan seolah-olah putrinya dekat dengan pelaku dan seperti pacaran.
Fakta yang dipaparkan sang ibu, bahwa putrinya merasa terganggu dan selalu menolak setiap ajakan pelaku untuk bertemu.
Ia berharap, semoga tidak ada lagi korban seperti yang dialami putrinya.
Ia berpesan, agar semakin bijak dalam menggunakan media sosial.
"Lebih baik bergaul dengan teman sekolah saja, lebih jelas, kalau ada apa-apa, sesama orangtua bisa berkomunikasi, kalau via medsos, susah," katanya.
Saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, korban masih terlihat syok. Namun sudah bisa diwawancara dan sesekali menjamah bagian yang tertusuk tersebut.
Beberapa informasi diperoleh langsung dari korban.
ZDP mengatakan, bahwa di pergaulannya, ia memilih teman.
Namun bukan memilih secara fisik maupun ekonomi, melainkan berdasarkan sikap.
"Saya itu sering dibilang judes, yang seperti itu saya kurang suka, sudah menilai negatif padahal baru saja mengenal," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cerita Orangtua Siswi SKMN 1 Bandung Korban Penusukan, Sang Ibu Terkejut Dapat Pesan Anaknya Dijahit, https://jabar.tribunnews.com/2019/09/10/cerita-orangtua-siswi-skmn-1-bandung-korban-penusukan-sang-ibu-terkejut-dapat-pesan-anaknya-dijahit?page=all.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.