Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISPU di Kota Dumai Kategori Berbahaya, Siswa SD Hingga SMA Diliburkan

Akibat ISPU yang berada di level berbahaya, anak-anak sekolah di Kota Dumai diliburkan total.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in ISPU di Kota Dumai Kategori Berbahaya, Siswa SD Hingga SMA Diliburkan
Tribunpekanbaru/Theo Rizky
Murid SD di SDN 29, 66 dan 67 dipulangkan karena kabut asap yang semakin pekat, Selasa (10/9/2019). Walikota Pekanbaru, Firdaus MT akhirnya menginstruksikan bahwa sekolah di tiap tingkatan kini bisa meliburkan siswanya. Instruksi ini setelah melihat kondisi terkini tentang perkembangan kabut asap yang menyelimuti kota. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah di Provinsi Riau, ternyata berimbas juga terhadap udara yang ada di Kota Dumai.

‎Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Dumai masuk dalam kategori Berbahaya.

Kondisi ini meningkat dibanding hari sebelumnya yang hanya berada di level tidak sehat.

Akibat ISPU yang berada di level berbahaya, anak-anak sekolah di Kota Dumai diliburkan total. Tidak ada siswa dan siswi yang mengikuti proses belajar mengajar ‎di sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dedy mengungkapkan, ‎aktivitas belajar mengajar di Kota Dumai diliburkan baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Peserta didik diliburkan akibat dampak kabut asap yang semakin parah dan membuat kualitas udara semakin menurun hingga ke level berbahaya.

"Hari ini semua kami liburkan, ini sudah kami koordinasikan dengan semua sekolah yang ada baik tingkat SD maupun SMP," katanya, Selasa (10/9/2019).

Berita Rekomendasi

Anak didik diliburkan setelah pihaknya mendapatkan informasi terkait dengan kualitas udara dari KLHK yang mengirim kualitas udara.

Baca: Kronologis Penggerebekan Oknum Kepsek dan Guru TK, Berawal dari Kecurigaan Para Pemuda

Saat ditanya apakah libur akan berlanjut Rabu (10/9/2019) besok, Dedy mengatakan, pihaknya akan melihat kondisi cuaca dari pihak KLHK yang akan diterima setiap pagi.

"Jika masih berkabut dan udara tidak sehat bagi anak didik dan ditambah dengan laporan dari KLHK, peserta didik akan kita liburkan lagi. Namun kami juga mengimbau agar para guru nanti jika kondisi sudah normal untuk mengejar ketertinggalan pelajaran," ujarnya.

Sejumlah murid di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1, Kota Pekanbaru, Riau, menggunakan masker di halaman sekolah, Senin (9/9/2019). Dikarenakan kabut asap yang semakin pekat, pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih cepat, biasanya pukul 16.00 WIB, kini dipercepat menjadi pukul 10.30 WIB, sedangkan hari Selasa hingga Rabu tanggal 10-11 September 2019 siswa belajar di rumah masing-masing dan apabila cuaca sudah membaik maka hari Kamis (12/9/2019) siswa akan kembali ke madrasah dan akan melaksanakan salat Istisqo di halaman madrasah bersama guru, pegawai, dan siswa. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Sejumlah murid di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1, Kota Pekanbaru, Riau, menggunakan masker di halaman sekolah, Senin (9/9/2019). Dikarenakan kabut asap yang semakin pekat, pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih cepat, biasanya pukul 16.00 WIB, kini dipercepat menjadi pukul 10.30 WIB, sedangkan hari Selasa hingga Rabu tanggal 10-11 September 2019 siswa belajar di rumah masing-masing dan apabila cuaca sudah membaik maka hari Kamis (12/9/2019) siswa akan kembali ke madrasah dan akan melaksanakan salat Istisqo di halaman madrasah bersama guru, pegawai, dan siswa. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

Meski peserta didik diliburkan, para guru tidak dibenarkan untuk pulang ke rumah masing-masing, dalam artian tetap melakukan urusan sekolah.

Dedy mengimbau kepada para wali kelas untuk menyebarkan informasi kepada wali murid sebelum masuk sekolah, jika memang di hari itu akan libur.

"Kan wali kelas punya WA grup wali murid, jadi manfaatkan itu untuk menyebarkan informasi, agar tidak ada anak datang ke Sekolah, disaat libur," kata dia.

Baca: Bule Ngamuk di Bali, Selalu Bertengkar Setiap Bertemu Suami Hingga Penghuni Hotel Resah

Dia juga mengimbau kepada seluruh peserta didik untuk tidak bermain di luar rumah, karena kondisi udara sekarang di level berbahaya.

Sementara, Kepala UPT Disdik Riau wilayah Dumai, Basrial mengaku, untuk tingkat SMA juga diliburkan hingga kondisi udara kembali normal.

"Kita sudah ada instruksi dari Kadisdik Riau, jadi berpedoman pada itu, ‎jadi para kepala Sekolah SMA se-Kota Dumai sudah melaporkan terkait meliburkan peserta didik, jika besok kabut asap hilang, peserta didik kembali belajar, jika belum masih libur," ujarnya.

Pencemaran udara di Tanjab Timur akibat kahutla masuk level berbahaya. Tribunjambi/Abdullah Usman
Pencemaran udara di Tanjab Timur akibat kahutla masuk level berbahaya. Tribunjambi/Abdullah Usman (Tribunjambi/Abdullah Usman)

Aktivitas Penerbangan Masih Lancar

Sementara itu aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru masih normal hingga Selasa (10/9/2019).

Penerbangan berangkat dan kedatangan masih lancar.

Padahal jarak pandang saat ini berkisar 1.000 meter.

"Saat ini aktivitas penerbangan masih lancar. Sejumlah pesawat bisa tetap landing dan berangkat," ujar Plt Manager of Airport Operation and Services Angkasa Pura II Bandara SSK II Pekanbaru, Alyudha Heru Librawan, Selasa.

Menurutnya, jarak pandang di bandara ini mulai mengalami peningkatan dibanding Selasa pagi.

Yudha menyebut jarak pandang sempat hanya 800 meter.

Kabut asap menyelimuti jalan akses menuju jembatan Siak IV di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019). Berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, di Riau terpantau 289 titik, hotspot terbanyak terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir 185 titik, kemudian Pelalawan 57 titik, Indragiri Hulu 31 titik, Bengkalis 4 titik, Meranti dan Kampar masing-masing 2 titik, dan Dumai, Kuansing, serta Rokan Hilir masing-masing 1 titik. Sedangkan di provinsi tetangga paling parah ada di Jambi 504 titik, Sumatera Selatan 332 titik, Lampung 70 titik, Bangka Belitung 66 titik, Kepulauan Riau 14 titik, dan Sumatera Barat 3 titik. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Kabut asap menyelimuti jalan akses menuju jembatan Siak IV di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019). Berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, di Riau terpantau 289 titik, hotspot terbanyak terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir 185 titik, kemudian Pelalawan 57 titik, Indragiri Hulu 31 titik, Bengkalis 4 titik, Meranti dan Kampar masing-masing 2 titik, dan Dumai, Kuansing, serta Rokan Hilir masing-masing 1 titik. Sedangkan di provinsi tetangga paling parah ada di Jambi 504 titik, Sumatera Selatan 332 titik, Lampung 70 titik, Bangka Belitung 66 titik, Kepulauan Riau 14 titik, dan Sumatera Barat 3 titik. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

"Tapi jelang siang ini jarak pandang sudah mulai meningkat," ujarnya.

Yudha juga memastikan tidak ada penerbangan yang ditunda.

Ia juga memastikan tidak ada penerbangan yang dibatalkan akibat kabut asap selimuti Kota Pekanbaru.

"Kami pastikan tidak ada penundaan karena asap," jelasnya.

Kabut asap menyelimuti jalan akses menuju jembatan Siak IV di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019). Berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, di Riau terpantau 289 titik, hotspot terbanyak terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir 185 titik, kemudian Pelalawan 57 titik, Indragiri Hulu 31 titik, Bengkalis 4 titik, Meranti dan Kampar masing-masing 2 titik, dan Dumai, Kuansing, serta Rokan Hilir masing-masing 1 titik. Sedangkan di provinsi tetangga paling parah ada di Jambi 504 titik, Sumatera Selatan 332 titik, Lampung 70 titik, Bangka Belitung 66 titik, Kepulauan Riau 14 titik, dan Sumatera Barat 3 titik. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Kabut asap menyelimuti jalan akses menuju jembatan Siak IV di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019). Berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, di Riau terpantau 289 titik, hotspot terbanyak terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir 185 titik, kemudian Pelalawan 57 titik, Indragiri Hulu 31 titik, Bengkalis 4 titik, Meranti dan Kampar masing-masing 2 titik, dan Dumai, Kuansing, serta Rokan Hilir masing-masing 1 titik. Sedangkan di provinsi tetangga paling parah ada di Jambi 504 titik, Sumatera Selatan 332 titik, Lampung 70 titik, Bangka Belitung 66 titik, Kepulauan Riau 14 titik, dan Sumatera Barat 3 titik. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

Yudha menyebut bahwa penerbangan di bandara pada Senin kemarin juga normal.

Jumlah penumpang yang datang dan berangkat mencapai 7.835 orang.

"Sedangkan jumlah penerbangan mencapai 72 penerbangan," paparnya. (Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra/Fernando Sikumbang)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Kabut Asap di Riau, ISPU di Dumai pada Kondisi BERBAHAYA, Siswa Diliburkan Total, Penerbangan Lancar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas