Gadis Pemilik Cafe Penjara yang Dibunuh Ternyata Jadi Tulang Pungggung Keluarga
Sebelum kejadian Selasa (10/9/2019), Ibunda Nisa tidak curiga sebab sepulang kerja putrinya keluar rumah menemui Shalahuddin Al Ayyubi di Cafe Penjara
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Ibunda Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik mengaku kehilangan putrinya yang menjadi korban pembunuhan di Cafe Penjara.
Nisa merupakan tulang punggung keluarga semenjak ayahnya meninggal dunia.
Ibunda Nisa di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik hanya bisa termenung di samping jenazah putrinya.
Ia tidak punya firasat apa-apa apabila putrinya akan meninggalkannya untuk selamanya.
"Nisa ini tulang punggung keluarga. Ayahnya sudah tidak ada. Anaknya kuliah sambil kerja. Juga membiayai sekolah adiknya yang sekarang baru lulus SMA," kata ibunda Nisa.
Sebelum kejadian Selasa (10/9/2019), iIbunda Nisa tidak curiga sebab sepulang kerja putrinya keluar rumah menemui Shalahuddin Al Ayyubi di Cafe Penjara.
Baca: Nisa Tewas Dibunuh di Cafe Penjara, Ibu Korban Ungkap Sosok Pelaku: Sudah Seperti keluarga Sendiri
Ayub sendiri masih berusia 24 tahun tinggal bersama orangtuanya di Perum Banjarsari Asri, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme Gresik.
Kediaman Ayub dekat dengan Cafe Penjara yang sudah tutup setelah hari raya kemarin.
"Nisa juga tidak punya firasat apa-apa. Sebab, sudah kenal akrab dengannya. Almarhum ayah Nisa juga pernah usaha bersama dengan bapaknya Ayub. Kemudian, kemarin Nisa juga usaha bareng di kafe itu dengan berjualan makanan. Jadi tidak ada curiga sama sekali," imbuhnya.
Bahkan, Ibunda Nisa'a juga heran dengan perbuatan Ayub yang membawa kucing untuk memancing putrinya masuk ke kafe.
"Kok tega sekali. Padahal orangtuanya juga pernah usaha bersama almarhum Bapak Nisa," katanya.
Tampak teman-teman kerja almarhumah hadir di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina untuk mengucapkan belasungkawa.
Teman-teman Nisa mengatakan, korban seorang pekerja yang rajin dan ulet. Sebab, selama 7 tahun bekerja dengan giat.
Baca: Keluarga Test DNA untuk Pastikan yang Ditemukan di Tengkorak Endang Oktariadi
"Orangnya grapyak dan baik. Kemarin sore jam 16.00 WIB pulang kerja, kemudian mengantarkan teman pulang ke rumahnya. Kami masih tidak percaya atas musibah ini," kata teman kerja yang enggan menyebutkan namanya saat di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.