Setelah Bunuh Nisa, Ayub Lampiaskan Nafsunya Atas Korban, Ini Faktanya
Usai membunuh Hadryil Choirun Nisa'a (25) sang pemilik Cafe Penjara Gresik, Sholahudin Alayubi buat pengakuan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Usai membunuh Hadryil Choirun Nisa'a (25) sang pemilik Cafe Penjara Gresik, Sholahudin Alayubi buat pengakuan.
Setelah mengambil perhiasan dan ponsel, pelaku sempat mengeluarkan sperma ke tubuh korban sebagai bentuk pelampiasan nafsu birahinya.
Setelah itu pelaku keluar dari kafe seorang diri dengan mengendarai motor dan membawa tas beserta perhiasan korban ke rumah yang tidak jauh dari kafe tersebut.
Sampai di rumah, pelaku mandi dan sempat ngopi di warkop.
Aksi pembunuhan itu terungkap ketika warga curiga ada seorang diri keluar kafe.
Baca: Video Vina Garut: V Diduga Diancam & Dianggap Anak Kecil, Rayya Beri Uang Belanja Seperti Uang Jajan
Baca: 5 Tempat yang Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S, Monumen Pancasila Sakti hingga Museum Sasmitaloka
Baca: Mbah Mijan Beri Kode Soal Andre Taulany dan Erin, Bakal Susul Sule? Tetangga Ungkap Fakta Berbeda
Sholahudin Alayubi menyebut tak berniat membunuh Hadryil Choirun Nisa'a.
Dia beralasan hanya ingin mengambil perhiasannya untuk membayar utang.
Ayub mengaku terbelit utang sekitar Rp 5 juta.
"Saya hanya mengincar perhiasannya dan HP nya (Telepon selulernya,red). Ternyata dia memberontak. Saya langsung menyekapnya. Tidak ada niatan untuk membunuhnya," kata Ayub.
Ayub mengatakan bahwa antara korban dengannya sudah kenal sejak kecil.
Korban juga pernah berjualan di dalam kafe.
Bahkan, almarhum Bapak korban juga pernah bisnis bersama dengan ayah Ayub.
"Sudah kenal sejak kecil dengan Nisa'a, sehingga karena saat minta perhiasannya memberontak, langsung saya bekap. Ternyata sampai meninggal dunia," imbuhnya.
Hadryil Choirun Nisa'a (25) ditemukan tewas di dalam Kafe Penjara, Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.