Diserang Pakai Air Urine dan Air Cabai saat Penertiban, Sejumlah Personel Satpol PP Medan Muntah
Dalam penertiban ini satu unit alat berat ekskavator diturunkan untuk membongkar bangunan yang berada di samping Gedung Warenhuis.
Editor: Hendra Gunawan
Beberapa warga coba menyirami petugas menggunakan air cabe hingga kunyit.
"Kami mau digusur, minta lah uang pindah. Kami kan masyarakat, kami tanya luas tanah orang ini diam aja. Gak dikasih tau dari mana ke mana luasnya. Main bongkar aja, kami gak ada di-open-i. Sofyan (Kasatpol PP Medan) itu sombong kali, kami tanyak gak ada dia menjawab apapun," ucap warga bernama Nurmaini.
"Kami sudah tiga generasi, bapak wali kota itu pas terpilih, minta dukungan, termasuk saya yang mendukung dia, tapi dia mengusir kami sesuka-suka dia. Kami mau dibongkar, tapi kasih lah kami uang pindah," sambungnya.
Kota Medan memang memiliki banyak gedung tua yang berstatus cagar budaya.
Satu di antaranya gedung Warenhuis yang merupakan bekas tempat supermarket pertama di Kota Medan, hari Senin (1/7/2019).
Gedung Supermarket Warenhuis ini sering dipakai masyarakat Kota Medan sebagai tempat berswafoto. Karena gedung tersebut arsitekturnya berbentuk unik dan sangat klasik.
Tak hanya untuk sekedar berswafoto saja, namun tempat foto prawedding serta latar tempat foto model di Kota Medan. Bahkan, tempat membuat videoklip, bagi masyarakat Kota Medan yang memiliki group band.
Meskipun bangunannya secara kasat mata seperti tak terawat dan kondisinya memperhatinkan karena sejak bangunan tersebut terbakar pada 2013 lalu.
Tetapi, di dalam gedung tersebut masih ada aktifitas, seperti kantor Dewan Pimpinan Cabang, Konfenderasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC. K. SPSI) Kota Medan.
Gedung Warenhuis yang merupakan supermarket pertama di Medan, berada di kawasan Kesawan, tepatnya di Jalan Ahmad Yani VII-Hindu, Kota Medan.
Bangunan ini dibangun berlantai dua yang dibangun pada 1916 dengan arsitek berkebangsaan Jerman. Angka tahun pendirian bangunan ini tertulis pada bagian tembok bangunan.
Arsitek bangunan ini bernama G Bos yang juga tertulis di dinding tembok.
Namun, sampai saat ini tidak diketahui pasti siapa pemilik gedung supermarket tersebut. Konon katanya pada masa dahulu supermarket tersebut, ramai dikunjungi masyarakat keturunan Eropa, Tionghoa, dan kaum borjuis alias yang punya uang banyak.
Kemudian, bangunan supermarket tersebut bergaya arsitektur Eropa, dan saat itu diresmikan pada tahun 1919 oleh Daniel Baron Mackay selaku Wali Kota Medan pertama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.