Kabut Asap di Riau : Mirip 2014, Sekolah Diliburkan Hingga Agenda Jokowi Pantau Lokasi Karhutla
Di Pulau Sumatra, kawasan Riau menjadi salah satu kawasan yang terparah untuk dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Kabut Asap di Riau : Mirip Kejadian 2014, Sekolah Diliburkan Hingga Agenda Jokowi Kunjungi Lokasi Karhutla Riau
TRIBUNNEWS.COM - Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia masih berlanjut, bahkan menyebabkan sejumlah penerbangan ditunda dan beberapa sekolah diliburkan.
Seperti diketahui, beberapa wilayah di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera terkena kabut asap akibat dari karhutla yang terjadi di sejumlah tempat.
Di Pulau Sumatera, kawasan Riau menjadi salah satu kawasan yang terparah untuk dampak kabut asap dari karhutla.
Mengutip Kompas.com, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Agus Wibowo mengatakan kualitas udara sangat buruk dengan pekatnya kabut asap.
"Kalau titik api (Riau) tidak terlalu banyak, tapi gede-gede. Soal kabut asap, ini sudah sangat bahaya."
"Kemarin kualitas udaranya sampai 360 lebih, itu kan membahayakan," paparnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/9/2019) malam.
Lebih lanjut, Ia mengatakan dampak karhutla kali ini mirip seperti yang terjadi pada beberapa tahun silam yang sangat membahayakan dan hampir merata di seluruh Riau.
"Riau 2013-2014 mirip, sampai susah bernapas. Berat sekali, dari sisi kesehatan sangat berbahaya, menimbulkan dampak berbahaya," imbuh dia.
Baca: Tiga Pesawat Dikerahkan untuk Buat Hujan Buatan di Riau
Baca: BNPB: Kualitas Udara Riau Masih Buruk
Sementara itu, pemberitaan TribunPekanbaru, pada Minggu (15/9/2019) terpantau 44 titik panas yang tersebar di beberapa Kabupaten dan Kota di Riau.
Jumlah ini berkurang dari sebelumnya yang terpantau mencapai ratusan titik api.
Sedangkan di Provinsi lain di Pulau Sumatera lainnya terbanyak di Sumsel 353 titik, Jambi 235 titik, Babel 33 titik, Bengkulu 10 titik, Sumbar 7 titik, Kepri 5 titik dan Sumut 2 titik.
Namun demikian, dampak berupa kabut asap yang ditimbulkan masih tergolong cukup serius dan mendapat eprhatian dari dinas pendidikan setempat.
Kondisi yang tak kunjung membaik ini mengakibatkan sekolah meliburkan para peserta didik hingga Selasa (17/9/2019) mendatang dan akan kembali masuk sekolah pada Rabu (18/9/2019).
Beberapa sekolah mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA di Pelalawan Riau terpaksa diliburkan oleh Dinas Pendidikan setempat setelah berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan.
"Jadi keputusan kita bersama libur sekolah kembali ditambah dua hari sampai Selasa. Rabu nanti diperintahkan masuk sekolah kembali," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan SMP Disdik Pelalawan, H Anton Timur Jaelani MH, Minggu (15/9/2019).
Baca: Gelar Aksi Protes, Warga Asal Riau Minta Presiden Jadikan Kabut Asap Sebagai Bencana Nasional
Baca: Masih Terdapat 27 Titik Hotspot, BNPB: Jarak Pandang di Riau Kurang 1 Kilometer
Dampak karhutla berupa kabut asap ini akhirnya ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan meninjau kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Senin (16/9/2019).
Kedatangan Jokowi di Riau tersebut dikonfirmasi oleh Gubernur Riau Syamsuar seperti diberitakan TribunPekanbaru.
"Rencanya iya. Tapi kita belum tahu, besok mau kita rembukkan," kata Gubernur Riau, Syamsuar di Lanud Roesmin Nurjadin, Minggu (15/9/2019).
Rencananya Presiden Jokowi akan menginap satu malam di Pekanbaru dan akan kembali ke Jakarta pada Selasa (17/9/2019).
Nantinya kedatangan Jokowi juga akan ditemani oleh Kapolri jendral Tito Karnavian yang sebelummnya juga telah meninjau lokasi Karhutla dan saat ini telah kembali ke Jakarta.
Selain Kapolri, kehadiran Jokowi di Riau juga akan ditemani oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Saat ini Panglima TNI telah berada di Riau untuk meninjau lokasi karhutla sejak beberapa hari yang lalu.
(Tribunnews.com/Tio/Tribunpekanbaru)