Pembunuhan 2 Balita Oleh Ibu Kandung di Kupang Dipicu Dendam Terhadap Suami, Ini Kronologinya
Angga dan Anggi, bocah kembar di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas di kediamannya.
Editor: Adi Suhendi
Saat ditanya apakah perbuatan tersangka masuk dalam kategori pembunuhan berencana, Iptu Bobby menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara mendetail terhadap tersangka saat tersangka telah dinyatakan pulih oleh tim dokter rumah sakit pasca menjalani operasi.
"Hari ini kami telah berkoordinasi dengan RSB Drs Titus Ully Kupang untuk yang bersangkutan dititip pada sel bangsal RSB Drs Titus Ully Kupang," katanya.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan psikolog di Bagian Psikologi Biro SDM Polda NTT untuk melakukan pemeriksaan psikologi terhadap pelaku.
Baca: Ternyata Model Lawas Toyota Calya Lebih Disukai dari Daihatsu Sigra
"Selain menunggu proses kesembuhan pelaku, kami juga sudah layangkan surat dan berkoordinasi langsung kepada psikolog, kami minta ke Polda untuk segera kami lakukan pemeriksaan secara psikologi terhadap pelaku," katanya.
Alasan diperlukannya psikolog, lanjut Iptu Bobby, untuk memastikan kondisi kejiwaan korban.
"Alasannya, karena pembunuhan ini dilakukan ibu kandung, maka patutlah kita menganggap, pelaku perlu diperiksa secara psikologi. Apakah saat melakukan pembunuhan psikologisnya terganggu atau seperti apa? Tentu Harus ada penelitian dari psikolog," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua balita kembar di Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Angga Masus dan Angkri Masus (5), ditemukan tewas mengenaskan, Kamis (5/9/2019) malam.
Baca: Anggota DPR Keturunan China Gladys Liu Terus Disoroti, PM Australia Membela
Keduanya tewas dengan luka di kepala, leher dan dada.
Selain itu, ibu kandung kedua balita tersebut yakni Dewi Regina Ano (24), ditemukan dalam kondisi kritis karena mengalami luka pada leher, dada, dan perut.
Peristiwa ini terjadi di mess pekerja Hotel Ima di Jalan Timor Raya RT 09/RW 03 Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima.
Peristiwa ini pertama kali diketahui Obir Masus (31), suami Dewi yang baru pulang kerja sekitar pukul 18.00 WITA.
Baca: Wanita di Ngawi Rela Kirim Foto Tanpa Busana Setelah Tergiur Tawaran Pekerjaan Bergaji Rp 4 Juta
Sehari-hari, Obir bekerja sebagai tukang batu dan sedang mengerjakan proyek pembuatan kolam ikan lele, di belakang tempat tinggalnya.
Seperti biasa, usai bekerja, Obir yang sudah lima tahun tinggal di mess tersebut bersama istri dan dua balitanya pulang ke rumah.
Ia heran karena pintu dan jendela kamar tertutup rapat bahkan terkunci.