Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Calon Ibu Kota Negara Diselimuti Kabut Asap, Ini Kata Gubernur Kaltim

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Timur belum bisa teratasi hingga saat ini.

Editor: Sanusi
zoom-in Calon Ibu Kota Negara Diselimuti Kabut Asap, Ini Kata Gubernur Kaltim
Tribunkaltim.co/ Nevrianto Hardi Prasetyo
DISELIMUTI KABUT ASAP-Kondisi udara di sekitar Bandara APT Pranoto Jalan Poros Samarinda Bontang Samarinda Utara tampak diselimuti kabut asap, Minggu(15/9/2019).Tampak di area apron Bandara pesawat Batik Air dan Garuda Indonesia nyaris tertutup kabut asap. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Calon Ibu Kota Negara Tepapar Kabut Asap, Ini Tanggapan Gubernur Kaltim"

Kematian Bayi Elsa

Kematian Bayi Elsa diduga mengidap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi viral di media sosial, Senin (16/9/2019).

Bayi berusia empat bulan ini tinggal di Desa Talang Buluh, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Mendengar adanya korban diduga ISPA, Dinkes Banyuasin langsung mengecek ke RS Ar Rasyid Palembang.

"Dari hasil kunjungan tim kesehatan Banyuasin, memang benar ada pasien bayi umur 4 bulan berobat ke UGD dengan diagnosa Pneumonia, dan meninggal. Pasien sudah di bawa pulang ke rumah," katanya.

Hakim mengatakan sebelumnya kondisi darurat kabur asap yang tebal pihaknya telah memghimbau melakukan sosialisasi akan bahaya kabur asap dan pembagian masker secara gratis kepada masyarkat baik melalui puskesmas serta membagikan masker secara langsung kepada warga.

Berita Rekomendasi

"Kalau penyebab kematian bayi pasti, sampai sekarang rumah sakit belum mengeluarkan. Tapi kita sudah ada perkiraan dari hasil wawancara petugas yang menangani. Gangguan pernafasan akibat ISPA," tegas Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Dr H Masagus Hakim.

Menurutnya, belum bisa kematian bayi ini dikaitkan dengan kabut asap.

Baca: Karhutla: Kabut Asap Semakin Parah, BNPB Mengaku Kewalahan, Pemerintah Tak Usah Malu Minta Bantuan

Pasalnya dari data BLH beberapa hari lalu mengeluarkan informasi kondisi udara di Kabupaten Banyuasin belum mengkhawatirkan.

"Itu kan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel dalam kategori sedang. Begitu juga untuk kondisi rumah korban, kalau laporan staf kami tadi rumahnya permanen."

"Untuk kemungkinan dari lingkungan juga belum ada. Hanya saja Balita itu kan rentan. Nah kalau dikatakan keluarga tersebut pakai racun nyamuk bakar, bisa saja. Hendaknya ini dikurangai supaya diganti kelambu," kata Masagus Hakim.

•Dinkes Banyuasin sendiri sudah berupaya membagikan masker kepada masyarakat. Untuk obat-obatan penanganan ISPA juga masih cukup.

"Penanganannya harus ada oksigen yang masuk. Harus ditangani dokter spesialis anak."

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas