Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Calon Ibu Kota Negara Diselimuti Kabut Asap, Ini Kata Gubernur Kaltim

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Timur belum bisa teratasi hingga saat ini.

Editor: Sanusi
zoom-in Calon Ibu Kota Negara Diselimuti Kabut Asap, Ini Kata Gubernur Kaltim
Tribunkaltim.co/ Nevrianto Hardi Prasetyo
DISELIMUTI KABUT ASAP-Kondisi udara di sekitar Bandara APT Pranoto Jalan Poros Samarinda Bontang Samarinda Utara tampak diselimuti kabut asap, Minggu(15/9/2019).Tampak di area apron Bandara pesawat Batik Air dan Garuda Indonesia nyaris tertutup kabut asap. 

"Untuk itu kita akan pantau bayi di Banyuasin. Ibu ibu juga harus jaga lingkungan untuk anaknya.Tidak membawa keluar rumah jika tidak perlu. Minum minuman hangat dan makanan bergizi," pungkasnya.

Perangkat Desa BPD Desa Talang Buluh, Agus Darwanto mengatakan, dirinya mendampingi orang tua Elsa, Ngadirun (34) dan Ita Septiana (27) ke RSUD Pratama Sukajadi Banyuasin.

Baca: Wanita Banyuasin Ini Melahirkan 4 Bayi Kembar Secara Normal

Petugas medis RSUD Pratama Sukajadi tidak sangguh merawat Elsa karena tidak memiliki peralatan pembantu pernapasan sehingga dirujuk ke RS Ar-Rasyid Palembang.

“Sekitar 11.30 hari Minggu Elsa dibawa ke Ar-Rasyid, dilarikan ke IGD, dikasih bantuan sementara. Di IGD dicek dokter katanya kemungkinan kena ISPA,” ujar Agus.

Usai diperiksa, dokter kembali merujuk Elsa ke RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang karena RS Ar-Rasyid tidak memiliki alat pompa pernapasan.

Namun setelah mengontak RSMH, kata dia, kamar rawat inap sedang penuh sehingga Elsa disuruh untuk menunggu.

“Selagi menunggu itu Elsa dirawat dulu di IGD Ar-Rasyid sambil dikasih perawatan alat oksigen. Saat malam, keluarga dapat kabar kalau Elsa sudah bisa dirujuk ke RSMH,"

Berita Rekomendasi

"Akhirnya keluarga persiapan, urus administrasi. Namun sedang bersiap, Elsa nge-drop, kata dokter gagal pernapasan sampai meninggal sebelum dirujuk ke RSMH,” katanya.

Ia menuturkan, pihak keluarga tidak mengetahui penyebab pasti meninggalnya Elsa karena belum ada alat yang memeriksa Elsa.

Baca: Tienuk Riefki, Perias Andalan Keluarga Cendana dan Artis Meninggal Dunia, Derita Infeksi Paru-paru

Namun sesak napas yang dialami bayi 4 bulan tersebut tidak kunjung membaik hingga Elsa mengembuskan napas terakhir.

“Dokter bilang kemungkinan ISPA, bisa bakteri, tapi tidak tahu pasti karena belum ada pemeriksaan medis pakai alat. Elsa lahir dalam keadaan normal dan sehat, tidak ada kelainan apa-apa sampai sesak napas itu benar-benar tiba-tiba,” kata dia.

Agus menuturkan, Desa Talang Buluh tempat tinggal Elsa memang dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan semenjak memasuki musim kemarau tersebut.

Dirinya berujar, terdapat sekitar 800 kepala keluarga yang tinggal di desa tersebut dan seluruhnya terpapar kabut asap.

“Kita enggak tahu akibat asap atau bukan, hanya memang terasa asapnya. Musim kemarau memang selalu seperti ini, sekarang juga masih terasa. Warga lain di sini kita belum tahu ada yang sakit pernapasan juga atau tidak,” ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas