Kerap Kritik Jokowi, Ini Reaksi Rocky Gerung saat Ditanya Seandainya Jadi Presiden
Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung menanggapi pertanyaan andai dirinya menjadi Presiden RI.
Editor: Sanusi
Mendapat pertanyaan tersebut, Rocky Gerung sontak menepuk jidatnya seraya tertawa.
Rocky Gerung pun berusaha untuk menjawab pertanyaan itu namun tak secara rinci.
Dalam tanggapannya, Rocky Gerung justru lebih menekankan apa yang harus dilakukan mahasiswa untuk menjawab tantangan global saat ini.
Meski demikian, sebagai akdemisi Rocky Gerung mengungkapkan jika tugas akademisi adalah menjadi devil's advocate atau berperan menguji argumentasi.
• Kisah Sedih Ibu Hamil 9 Bulan Sesak Nafas & Tenggorokan Kering di Pekanbaru, Begini Nasib Janinnya
"Tugas saya menjadi devil's advocate yang merupakan pengacara 'iblis' yang berfungsi seolah-olah menguji untuk malaikat," imbuh Rocky Gerung.
Rocky Gerung memaparkan, pengacara biasanya membagi dua kasus antara pro dan kontra. Yang kontra disebut devil's advocate yang berperan mencari kesalahan dan membongkar kasus sampai ke dalam.
• Celetukan Nia Ramadhani saat Marshanda Ungkap Sosok Ben Kasyafani, Bereaksi dengan Nada Tinggi
Simak Videonya:
Profil Lengkap Rocky Gerung
Rocky Gerung dikenal publik sebagai seorang filsuf, akademisi, pengamat politik, peneliti, panulis, juga narasumber di berbagai acara televisi.
Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 Januari 1959 silam.
Nama Rocky Gerung mencuat setelah kritikan-kritikan tajamnya kepada pemerintahan Joko Widodo mendapat banyak tanggapan di Twitter.
Respons terhadap cuitan Rocky Gerung ada yang pro dan tidak sedikit juga yang kontra.
Rocky Gerung dikenal juga sebagai seorang yang kerap memakai diksi “dungu” dalam setiap unggahan media sosial maupun dalam perkataannya.
Kehidupan pribadi Rocky Gerung cukup tertutup dan tidak banyak yang beredar di media.
Rocky Gerung memiliki latar belakang sebagai alumni Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.