Nyawa Bayi Terancam, Orangtua yang Khawatir Pilih Mengungsi, Ada Tak Punya Biaya Berobat
Tak ingin kondisinya semakin memburuk, tubuh-tubuh kecil bayi terpapar kabut asap dibawa mengungsi oleh orangtuanya.
Editor: ade mayasanto
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah bayi di Provinsi Riau akhirnya diungsikan mengalami sejumlah gangguan kesehatan yang dikhawatirkan dapat menyebabkan hilangnya nyawa.
Bayi-bayi tersebut mengalami batuk, flu, sesak napas, hingga muntah karena kabut asap.
Tak ingin kondisinya semakin memburuk, tubuh-tubuh kecil bayi terpapar kabut asap dibawa mengungsi oleh orangtuanya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di posko pengungsian di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Riau di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Senin (16/9/2019) malam, beberapa bayi masih mengalami sakit.
"Bayi saya usia 23 hari alami batuk, sesak napas, flu dan hidung tersumbat," kata salah satu orangtua bayi, Dania (27) kepada Kompas.com.
Warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, ini sejak, Jumat (13/9/2019) masuk ke posko pengungsian.
"Kami sekeluarga mengungsi, karena semuanya sakit karena dampak asap. Anak-anak, suami dan ibu saya di sini ngungsi," akui Dania.
Dia mengatakan, tiga hari yang lalu kondisi kesehatan bayinya sempat memburuk, yang membuat dirinya cemas.
"Kemarin itu sesak napas, lalu dirujuk ke rumah sakit.
Tapi masih rawat jalan, jadi kembali lagi ke posko. Karena di sini lebih nyaman dan udara segar.
Halaman Berikutnya di tribunkaltim.co, klik di sini >>>>>>>>>>>>>>>>>