Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Penyelamatan 2 Orangutan Bernama Bara dan Arang yang Terjebak Karhutla

Kedua orangutan ini terdiri dari 1 orangutan jantan yang diberi nama Bara dan 1 orangutan betina yang diberi nama Arang

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Penyelamatan 2 Orangutan Bernama Bara dan Arang yang Terjebak Karhutla
Bea Cukai
ILUSTRASI - Bayi orangutan yang berhasil diselamatkan Bea Cukai Dumai. 

Berdasarkan pengalaman, dalam kasus kebakaran hutan pada 2015, efek kebakaran ini akan terasa bahkan sampai 1 tahun pascakebakaran.

"Akan banyak sekali orangutan yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran ini. Hal ini akan memicu gelombang besar penyelamatan orangutan," kata dia.

Pada 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Yayasan IAR Indonesia menyelamatkan lebih dari 40 orangutan.

Kementerian LHK dan Yayasan IAR Indonesia serta pusat penyelamatan orangutan lainnya bisa kewalahan menghadapi gelombang ini jika terus terjadi.

"Efeknya akan panjang dan tingkat kerentanan orangutan terhadap kepunahan akan semakin besar," ujar dia.

Jalani perawatan observasi

Saat ini, kedua orangutan ini masih menjalani observasi dan perawatan lebih lanjut di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Orangutan IAR Indonesia di Ketapang.

Berita Rekomendasi

Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka karena keduanya merupakan orangutan liar yang sudah menguasai kemampuan hidup di alam bebas dan tidak lagi memerlukan rehabilitasi.

"Kedua orangutan ini akan ditranslokasikan ke tempat yang lebih aman setelah lolos pemeriksaan kesehatan oleh tim medis IAR Indonesia," ucap dia.

Sementara itu, Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) dianggap tempat yang cocok untuk mentranslokasikan kedua orangutan ini berdasarkan hasil survei.

Tingkat keanekaragaman pakan orangutan di dalam kasawan Gunung Palung cukup tinggi dan status kawasannya sebagai taman nasional akan lebih menjamin kesalamatan orangutan dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Terima 7 laporan

Anak orangutan diamankan di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Pekanbaru untuk dirawat, Rabu (26/6/2019) malam. Sehari sebelumnya, Bea Cukai Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan sejumlah satwa dilindungi yang hendak dibawa dari pelabuhan rakyat di Dumai ke Malaysia, yaitu tiga ekor anak orangutan, dua ekor monyet ekor panjang albino, satu ekor siamang dan satu ekor binturong. Seluruh satwa itu akan dijual dengan harga Rp 1,4 milyar lebih. Dua orang pengangkut satwa itu turut ditangkap dalam kasus tersebut. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Anak orangutan diamankan di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Pekanbaru untuk dirawat, Rabu (26/6/2019) malam. Sehari sebelumnya, Bea Cukai Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan sejumlah satwa dilindungi yang hendak dibawa dari pelabuhan rakyat di Dumai ke Malaysia, yaitu tiga ekor anak orangutan, dua ekor monyet ekor panjang albino, satu ekor siamang dan satu ekor binturong. Seluruh satwa itu akan dijual dengan harga Rp 1,4 milyar lebih. Dua orang pengangkut satwa itu turut ditangkap dalam kasus tersebut. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)

Menanggapi hal ini, Kepala Balai Tanagupa, M Ari Wibawanto, mengatakan, adanya 7 individu orangutan yang terdampak kebakaran hutan dan lahan di landskap Sungai Putri-Gunung Palung.

"Balai Tanagupa telah menyiapkan beberapa tempat untuk lokasi translokasi," kata Ari.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas