Bajakah, Antara Obat dan Racun Serta Keikhlasan Warga Ibu Kota Baru Indonesia Memberikannya Gratis
Bajakah, Antara Obat dan Racun Serta Keikhlasan Warga Ibu Kota Baru Indonesia Memberikannya Gratis.Akar Bajakah tiba-tiba populer setelah tiga pelajar
Editor: ade mayasanto
TRIBUNNEWS.COM - Bajakah, Antara Obat dan Racun Serta Keikhlasan Warga Ibu Kota Baru Indonesia Memberikannya Gratis.
Akar Bajakah tiba-tiba populer setelah tiga pelajar di Palangkaraya membuktikannya sebagai obat kanker mujarab.
Sejatinya, akar Bajakah merupakan tumbuhan yang menghuni belantara Kalimantan, sejak lama.
Suku Asli Kalimantan, yakni Suku Dayak sudah akar Bajakah, atau yang dikenal dengan bahasa ilmiah, Liana.
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Rustam Fahmy membeber, Suku Dayak sudah lama memanfaatkan akar Bajakah.
Selain sebagai obat, Bajakah jenis tertentu juga bisa dijadikan racun untuk membunuh ikan, maupun hewan buruan lainnya.
Tidak semua kayu Bajakah memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Jika salah pilih, kayu Bajakah juga bisa memberikan dampak kematian bagi penggunanya.
Ahli Kayu Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda, Dr Rustam Fahmy mengungkapkan, kayu Bajakah merupakan kayu yang sudah tidak awam bagi kebanyakan masyarakat Kalimantan.
Terutama, masyarakat dari Suku Dayak.
• Rutin Minum Rebusan Air Bajakah Dua Kali Sehari, Ini yang Terjadi Pada Tumor di Payudara Fitri
• Warga Ibu Kota Baru Indonesia Sediakan Kayu Bajakah Siap Minum Gratis, Mulai Dijual Online
Pasalnya, banyak dari masyarakat Suku Dayak di Kalimantan menggunakan kayu ini untuk berbagai kepentingan.
"Nama ekologinya Liana.
Tanaman ini bukan berupa pohon.
Tapi, akar yang merambat.