BMKG Jelaskan Fenomena Langit Merah yang Viral di Muaro Jambi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) buka suara soal foto viral fenomena langit merah di Jambi.
Editor: Tiara Shelavie
Fenomena ini juga bisa dijelaskan menggunakan teori fisika.
Panjang gelombang sinar tampak langit berwarna merah ini disebabkan oleh adanya hamburan sinar matahari dari partikel mengapung di udara.
Partikel berukuran kecil itu dinamakan aerosol atau dikenal dengan istilah hamburan mie (Mie Scattering ) .
Mie scattering terjadi jika diameter aerosol dari polutan di atmosfer sama dengan panjang gelombang dari sinar tampak ( visible) matahari.
Panjang gelombang sinar merah berada pada ukuran 0,7 mikrometer.
Dari data BMKG dapat diketahui bahwa konsentrasi debu partikulat polutan berukuran
Tetapi langit yang berubah merah terjadi di Muaro Jambi.
Ini berarti debu polutan di daerah tersebut Dominan berukuran sekitar 0,7 mikrometer atau lebih dengan konsentrasi sangat tinggi.
Selain konsentrasi tinggi, sebaran partikel polutan ini juga luas sehingga dapat membuat langit berwarna merah.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya Sabtu (21/9/2019) kemarin, langit Jambi memerah.
Suasana gelap meski waktu masih menunjukkan pukul 12.00 WIB siang di Desa Puding dan Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Tak hanya suasana mencekam, namun warga juga terpaksa menyalakan lampu di siang hari dan menyalakan kipas angin agar mengusir asap yang menyesakkan dada.
Saat itu, kabut asap memang dirasakan warga sangat pekat dan menghalangi cahaya matahari. Suasana di desa tersebut tiba-tiba seperti malam hari.
"Jam 12.00 siang tadi mulai gelap nian, seperti tengah malam, lampu rumah-rumah sampai dihidupkan," kata Dedy Wahyuni, warga Desa Betung, Sabtu (21/9/2019)