Penakluk Penderita Gangguan Jiwa akan Pensiun 3 Bulan Lagi, Satpol PP Gianyar Cemas
Nasta sudah bertugas di Satpol PP Gianyar sejak tahun 1983, saat kesatuan tersebut bernama Tibung
Editor: Eko Sutriyanto
Bahkan keluarganya pun memilih untuk mengungsi.
“Saat saya ke sana, orangnya lagi buat air panas, membawa parang dan keris. Saya dekati, justru saya dibuatkan kopi dan saya ajak ngobrol. Tiba-tiba datang polisi mau mengajaknya ke (RSJ) Bangli, polisi langsung dikejar sampai lari terbirit-birit. Lalu saya jinakkan lagi, ajak bersalaman, lalu orang itu tidur. Dibawa lah ke Bangli,” ujar pria berkepala plontos itu.
Menurut Nasta, penyebab orang mengalami gangguan jiwa karena berbagai faktor, mulai dari karena ilmu hitam, faktor keturunan dan stres.
Baca: Bisnis Baru Jepang, Mengirimkan Cowok Ganteng Buat Bikin Nangis Seseorang Melepas Stress
ODGJ yang disebabkan faktor stres, kata dia, cenderung mengamuk dan membawa senjata tajam.
“Karena cita-citanya tak tercapai, dia stres lalu gila. Yang stres ini paling sulit, karena ngamuk dan bawa senjata. Astungkara, selama ini saya tidak pernah kenapa-kenapa,” ujarnya.
Nasta menegaskan, dirinya selama ini tidak memakai jimat atau hal mistis lain untuk bisa menaklukan ODGJ.
“Saya percaya diri saja, sambil menyerahkan diri pada Tuhan. Caranya itu sebetulnya mudah, kita ajak ngomong baik-baik, bikin mereka nyaman,” ujarnya.
Baca: Mantan Anggota Dewan di Gianyar Disidak Terkait Brosur Ajakan Pelatihan Magang ke Jepang
Nasta mengatakan, tiga bulan lagi dirinya akan pensiun.
Namun ia akan tetap membantu Satpol PP Gianyar, jika masih dibutuhkan.
“Sebetulnya saya belum mau pensiun, kasihan teman-teman. Sampai saat ini belum ada yang mewarisi keahlian saya. Kalau memang saya masih dibutuhkan, saya siap membantu kapanpun,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Satpol PP Gianyar Kini Tengah Cemas Karena Nasta Si Penakluk Penderita Gangguan Jiwa Akan Pensiun
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.