Respon Pimpinan Kampus Besar di DIY Seragam Terkait Aksi Damai #GejayanMemanggil
Ajakan untuk demonstrasi jalanan tidak jelas tujuannya dan pihak yang bertanggungjawab dalam aksi itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Siti Umaiyah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Beberapa kampus besar di DIY memberikan pernyataan sikap tidak ikut andil dalam Aksi Damai #GejayanMemanggil.
Rektor UGM, Panut Mulyono dalam surat edarannya mengatakan jika pihak UGM tidak terlibat dan tidak mendukung aksi tersebut.
Rektor Universitas Sanata Dharma (USD), Johanes Eka Priyatma juga mengeluarkan surat edaran bahwa, USD Tidak terlibat dan terikat secara institusional dalam gerakan tersebut.
Sementara Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi lewat surat edaran bernomor B-4584/Un.02/BU.1/TU.01/09/2019 juga mengambil sikap tidak terlibat dan tidak merekomendasikan seluruh civitas akademika untuk mengikuti aksi tersebut.
Baca: Mengenal Peristiwa Gejayan yang Pertama Kali Terjadi di Tahun 1998, Aksi Lengserkan Orde Baru
Ketiga area kampus besar di Yogyakarta disebut-sebut menjadi titik kumpul masing-masing di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Bundaran UGM, serta Kampus Universitas Sanata Dharma, dan dilanjutkan di titik utama, Pertigaan Colombo, Senin (23/9/2019).
Rektor UGM Panut mengatakan, kegiatan akademik yang berlangsung pada 23 September 2019 tetap berjalan seperti biasa.
"Untuk itu, para mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan di lingkungan UGM diminta untuk tetap melakukan aktivitas akademik seperti biasa," ungkapnya dalam surat edaran bernomor 6909/UN1.P/HMP/HM/2019 yang dikutip Tribunjogja.com.
Baca: #GejayanMemanggil Trending Twitter, Aksi Demo Mahasiswa 1998 Kembali Terulang di 2019
Panut juga berpesan agar pada partisipan aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apapun dan segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggungjawab pribadi.
Rektor USD, Johanes Eka Priyatma mengatakan, USD tidak mendukung gerakan tersebut, oleh karena tidak jelasnya tujuan serta penanggungjawabnya.
"Kegiatan perkuliahan dan layanan dan layanan administrasi perkantoran pada tanggal 23 September 2019 tetap berjalan sebagai mestinya," terangnya.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi lewat surat edaran meminta semua komponen gerakan tersebut diminta untuk tidak melibatkan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam bentuk apapun.
Baca: Peringkat Universitas di Indonesia Terbaru: Kampus Fahri Hamzah dan Sri Mulyani Kalahkan Jokowi
"Dan segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggungjawab pribadi," katanya.
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa dalam surat edarannya bernomor B/3012/UN34/TU.01.02/2019 menjelaskan jika UNY juga tidak terlibat dan mendukung aksi gerakan tersebut.
"Akun Rektor UNY@JeveViole yang beredar dalam media sosial dengan melibat nama Rektor UNY adalah HOAX (Berita Bohong). Akun resmi media sosial UNY adalah @unyofficial," terangnya
Hal senada juga disampaikan beberapa kampus lainnya, seperti Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Atma Jaya.
Rektor UKDW, Henry Feriadi menyampaikan jika UKDW juga tidak mendukung dan tidak menyarankan mahasiswa untuk ikut dalam aksi tersebut.
"Ajakan untuk demonstrasi jalanan tidak jelas tujuannya maupun pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam aksinya, sehingga rawan untuk disusupi dan ditunggangi kepentingan politik atau maksud gelap lainnya," ungkapnya dalam surat edaran bernomor 031/C.12/UKDW/2019.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Begini Sikap Kampus di DIY terhadap Aksi Damai #GejayanMemanggil