Fakta Demo di Kendari yang Tewaskan Satu Mahasiswa, Sempat Terjadi Perbedaan Pandangan di Lapangan
Aksi demo menolak RUU KUHP dan sejumlah RUU lainnya di Kendari berakhir ricuh dan menewaskan Randi, seorang mahasiswa asal Universitas Halu Oleo.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
Setelah itu, terjadi desakan dari beberapa organisasi kemahasiswaan untuk tidak menerima Ketua DPRD di jalan, melainkan masuk ke dalam gedung.
2. Massa Desak Masuk
Pukul 13.10 Wita, mahasiswa mendesak untuk masuk ke dalam gedung DPRD hingga situasi berubah menjadi tak kondusif.
Para anggota DPRD masuk ke dalam gedung dan pihak kepolisian langsung menutup pagar, bentrokan pun pecah.
Mengutip Kompas.com, aksi pelemparan batu oleh mahasiswa dibalas semprotan water canon pihak kepolisian dari dalam gedung.
Para mahasiswa justru semakin terpancing dan menyerang polisi, melempari petugas menggunakan batu.
Bahkan, beberapa bangunan gedung DPRD dan sejumlah motor staf dewan terbakar.
Baca: Mabes Polri Turunkan Tim Usut Insiden Meninggalnya Mahasiswa UHO Saat Demo di Kendari
3. Randi Tewas
Akibat kerusuhan itu, satu mahasiwa dinyatakan meninggal akibat luka parah di dada sebelah kanannya.
Laporan TribunTimur, Randi dilarikan ke Unit Gawat Darurat RS Dokter Ismoyo dalam keadaan kritis pada pukul 15.30 Wita dan dinyatakan meninggal pukul 15.45 Wita.
Namun demikian, kematian Randi belum dapat dipastikan penyebabnya, apakah akibat luka tembakan atau luka benda tajam.
“Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kita belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban,” ujar Komandan Korem 143/HO, Kolonel Inf Yustinus.
Kakak korban saat tiba di UGD menangis histeris saat mengetahui adiknya meninggal dunia.
Bahkan, ia sempat pingsan dan tidak bisa berdiri lagi, dan beberapa orang kerabatnya menggandeng kakak dari almarhum Randi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.