Kegiatan Sekolah di Riau Kembali Aktif, Hari Pertama Masuk Puluhan Siswa Terjaring Razia
Pasca hujan selama dua hari yang mengguyur di wilayah di Riau, aktivitas belajar mengajar di sekolah di Riau kembali aktif pada Kamis (26/9/2019).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Kegiatan Sekolah di Riau Kembali Aktif,Hari Pertama Masuk Puluhan Siswa Terjaring Razia
TRIBUNNEWS.COM - Pasca hujan selama dua hari yang mengguyur di sejumlah wilayah di Riau, kini aktivitas belajar mengajar di sekolah di Riau kembali aktif pada Kamis (29/9/2019).
Kembalinya kegiatan belajar-mengajar tersebut seiring dengan imbauan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan pertimbangan kualitas udara sebagian wilayah Riau, yang mulai membaik sejak Selasa (24/9) kemarin.
“Alhamdulilah kualitas udara di Riau sudah mulai membaik. Dan kita mengambil keputusan untuk menghimbau kepada seluruh sekolah, kembali aktif menjalankan proses belajar mengajar, mulai hari Kamis," ujar ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Rudiyanto, Selasa (24/9), dikutip dari laman Disdik Riau.
Sebelumnya, selama kurang lebih dua pekan lamanya, kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah di Riau diliburkan akibat adanya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Baca: BERITA POPULER: Riau, Kalteng dan Kalsel Diguyur Hujan Pasca Kebakaran Hutan dan Lahan
Berikut rangkuman terkait kembali aktifnya kegiatan belajar-mengajar di Riau.
Petugas Temukan Pelajar yang Bolos
Di hari pertama setelah dua minggu lamanya libur, petugas mengamankan sebanyak 35 pelajar yang ditemukan keluyuran saat jam sekolah.
Petugas mengamankan pelajar tersebut dari sejumlah warnet, arena biliar dan gelanggang permainan.
Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono mengatakan, nantinya puluhan pelajar ini akan didata dan memanggil orangtua pelajar.
"Kita laporkan ke dinas pendidikan, sekolah dan orangtua mereka," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar para pelajar tidak mengulangi perbuatannya.
"Kita lakukan ini untuk penertiban saja. Kita ingin pastikan anak-anak sudah sekolah bukannya keluyuran," ujarnya.
Baca: Jambi dan Riau Kembali Diguyur Hujan
Baca: Kediaman Dinas Bupati Pelalawan Disulap Jadi Rumah Singgah Korban Kabut Asap di Riau
Tambah Jam Pelajaran
Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuantan Singingi (Kuansing) berencana untuk menambah jam belajar pasca libur akibat kabut asap.
Kepala Bidang Bidang Dikdas dan PK-PL Disdikpora Kuansing, Banjirman mengatakan, saat ini pihaknya sedang menampung masukan-masukan dari pihak sekolah terkait kebijakan yang akan diambil untuk mengejar ketertinggalan pelajar di Kuansing.
"Untuk kebijakan soal jam pelajaran tambahan, akan kita putuskan 2 Oktober nanti," kata Banjirman, dikutip dari TribunPekanbaru.
Selama masa libur, pihak sekolah tidak memberikan tugas kepada siswanya lantaran pemberitahuan libur yang mendadak.
Sama seperti di beberapa sekolah di Riau lainnya, Libur ini mengakibatkan ketertinggalan siswa di Kuansing atas pelajaran.
Kepala sekolah SMPN 1 Teluk Kuantan Syapriadi SPd mengatakan ada beberapa langkah yang akan ditempuh pihaknya untuk mengejar ketertinggal anak didiknya akibat libur ini.
Diantaranya yakni dengan memberi tugas kepoada murid, lalu guru juga bisa memberi ringkasan kepada siswanya.
Ringkasan ini akan dipelajari anak didik di rumah dan dimatangkan lagi sekolah.
Opsi lainnya, yakni dengan menambah jam belajar pada sore hari.
Baca: Ikut Distribusikan Donasi untuk Korban Karhutla, Arie Untung Ceritakan Keadaan di Riau
Baca: Malaysia Pulangkan 47 Mahasiswanya Karena Kabut Asap di Riau
Kejar Ketertinggalan
Beberapa sekolah di Siak, Riau, bahkan telah kembali aktif kegiatan belajar-mengajar pada Selasa (24/9/2019).
"Alhamdulillah hujan turun dan langit mulai cerah. Kami sudah 2 hari masuk sekolah seperti hari biasanya," kata Kepala SMPN 2 Siak Drs Amrin dikutip dari Tribunsiak.com.
Amrin mengatakan, sekolah seharusnya sudah melaksanakan ujian mid semester, namun karena ketertinggalan pelajaran, Ia ingin para guru serta siswa harus mengejar ketertinggalan pelajaran dahulu.
Untuk itu pihaknya akan memanfaatkan WhatsApp Group (WAG) untuk pembelajaran.
"Untuk mengimbangi waktu libur kemarin, kami memanfaatkan WhatsApp Group (WAG) untuk pembelajaran. Tentu saja memang tidak seefektif tatap muka," kata Amrin.
Nantinya masing-masing kelas akan mempunyai WAG dan wali kelas akan mengeshare 2 soal dari tiap guru mata pelajaran melalui grup tersebut.
Langkah tersebut diambil guna mengejar ketertinggalan selama dua pekan masa liburan.
Bahkan pihaknya juga sudah merencanakan format ujian mide semester melalui WAG, jika kabut asap kembali menyerang udara Siak.
"Kalau dipikir pola pembelajaran melalui WAG memang jauh tidak maksimal dibanding tatap muka di dalam kelas. Namun itu yang dapat kita lalukan untuk mengejar ketertinggalan," kata dia.
Namun karena hujan turun dan langit sudah agak cerah, maka pihaknya merencanakan ujian mide semester secara tatap muka.
(Tribunnews.com/Tio/TribunPekanbaru/Fernando Sikumbang)