Mahasiswa Unila Tewas Saat Diksar Pencinta Alam, Tubuhnya Penuh Luka Lebam dan Kaku Saat Sampai RS
Kondisi tubuh Arga Trias Tahta mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP Unila mengalami luka-luka dan lebam.
Editor: Hendra Gunawan
Orang yang berada dalam sambungan telefon tersebut lantas mempersilakan Deny datang ke RS BW karena putranya sedang dalam perawatan.
Lalu, Denny mengajak istrinya, Rosdiana ke RSBW Bandar Lampung. Setibanya di RS, justru pihak RS meminta maaf karena sengaja tidak menerangkan apa yang sebenarnya terjadi pada Arga. Bahwa Arga sudah meninggal.
Menurut Denny, pihak RS menginformasikan putranya tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan kaku.
Ia pun melihat ke kamar mayat dan mendapati putranya terbujur memakai kaos dalam dan celana pendek.
"Lihat kaki penuh dengan luka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," kata Denny.
Istrinya, Rosdiana yang melihat kondisi buah hatinya langsung pingsan.
Denny sempat panik dan berupaya menyadarkan Rosdiana. Kemudian meminta jasad Arga dibawa pulang saja.
Denny sempat meminta visum kepada RSBW tapi tidak ada pelayanan tersebut dan menyarankan ke RSUDAM.
Sehingga Arga dibawa kembali ke Pringsewu setelah istrinya meminta.
Denny menyatakan ikhlas atas kematian anaknya. Namun, saudara kandung Arga menginginkan pihak terkait memberikan keterangan kepada keluarga soal apa yang menyebabkan luka-luka ditubuh Arga.
Keluarga menduga adanya kekerasan fisik sehingga melapor ke Mapolres Pesawaran.
Kakak kandung Arga, Gani Dewantara (27) menuturkan, keluarga meminta kepolisian mencari titik terang penyebab kematian Arga.
Sebab, tambah dia, informasi yang didapat keluarga berbeda-beda.
Dia juga menyayangkan penyelenggara kegiatan yang tidak menyiagakan tim medis pada acara tersebut.