Usai Bercinta Ratmiati Ngomel Selingkuhannya Tak Mampu Memuaskan, JY Tersinggung, Lalu Membunuhnya
Ratmiati, ibu dua anak asal Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dibunuh selingkuhannya, JY yang juga tetangga korban.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Ratmiati, ibu dua anak asal Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dibunuh selingkuhannya, JY yang juga tetangga korban.
Sebelum dibunuh, R lebih dulu diajak berhubungan badan dengan pria selingkuhannya.
Pembunuhan itu dilatar belakangi ketidakpuasan korban usai berhubungan badan.
1. Bercinta saat Suami ke Luar Rumah
Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto menyampaikan, selama ini pelaku dan korban diketahui telah menjalin hubungan asmara gelap meski masing-masing telah berkeluarga.
Sejumlah saksi menyebut jika keduanya telah berselingkuh dengan menjalin hubungan asmara cinta segitiga.
Sampai akhirnya di malam naas itu, R tewas di tangan JY (50) selingkuhannya tersebut.
Menurut pengakuan pelaku, sebelum kejadian tragis itu, keduanya baru saja rampung berhubungan badan di rumah R.
Saat itu suami R pergi ke warung kopi dan kedua anak R juga sudah tertidur pulas.
JY masuk melalui pintu belakang rumah Ratmiati.
2. Dihantam Batu
Usai bercinta, keduanya pun duduk mengobrol santai di depan kamar mandi.
Saat itu tiba-tiba R mengomel kepada JY lantaran mengaku tidak terpuaskan usai berhubungan badan.
"Dari situlah, pelaku merasa tersinggung dengan perkataan korban yang ngomel-ngomel terus akibat tak terpuaskan."
"Seketika itu pelaku mengambil batu dan menghantamkannya ke kepala korban. Usai terkapar, pelaku melarikan diri lewat pintu belakang," terang Suharto.
Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Blora Jawa Tengah AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, dari hasil pemeriksaan ditemukan bercak darah R yang membekas di baju pelaku, JY (50).
Ada indikasi pelaku memukulkan batu ke kepala ibu dua anak itu dengan sangat keras.
"Bukti utama batu dan baju pelaku yang ada bercak darah korban. Kami masih dalami kasus ini," kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2019) malam.
3. Tubuh Korban Ditemukan Suami
Jasad R ditemukan kali pertama oleh SK (48), suaminya pada Rabu (25/9/2019) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Sebelum kejadian, SK keluar rumah untuk nongkrong di warung kopi.
Sepulangnya dari warung kopi, SK yang masuk ke rumah merasa curiga lantaran istrinya itu tak ada di kamar.
Petani itu pun berupaya mencari keberadaan istrinya dengan berjalan ke belakang rumah.
Alangkah kaget SKmelihat istrinya itu sudah tersungkur tak berdaya di depan kamar mandi. Saat itu kedua anaknya yang masih kecil sudah tertidur pulas.
4. Diduga Terpeleset
Semula SK menduga jika istrinya tersebut terpeleset dari kamar mandi.
Seketika itu juga, SK bersama kerabatnya langsung melarikan R ke PKU Muhammadiyah Cepu mengendarai mobil.
Dari keterangan tim medis PKU Muhammadiyah Cepu, ditemukan banyak luka-luka tak wajar pada kepala bagian belakang R.
Pihak keluarga pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Blora.
Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo, menyampaikan, setelah menerima pengaduan, kepolisian langsung meluncur ke rumah korban untuk melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami amankan barang bukti baju korban yang berlumuran darah serta batu yang ada di dekat kamar mandi," terang Heri, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).
Tim Satreskrim Polres Blora yang telah berkoordinasi dengan tim medis PKU Muhammadiyah pun memastikan jika R tewas akibat dianiaya oleh seseorang.
"Dugaan pihak keluarga yang menyebut R tewas karena terpeleset terbantahkan. Apalagi, dokter menemukan sembilan luka pukulan batu pada kepala bagian belakang korban," kata Heri.
5. Sidik Jari Tertinggal
Hanya berselang dua hari, Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah meringkus pria yang diduga telah membunuh R.
Dia adalah JY (50), tak lain adalah tetangga korban yang rumahnya hanya berjarak 100 meter.
"Iya, tadi kami sudah amankan pelaku berinisial JY. Kami tangkap di rumahnya dan tak berkutik. Dia itu tetangga korban," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).
Tertangkapnya pelaku merupakan hasil pengembangan penyelidikan tim Satreskrim Polres Blora.
Selain diperkuat melalui penemuan bekas sidik jari pelaku di baju korban, sejumlah saksi yang diperiksa menyebut jika pelaku dan korban sering bertemu.
"Kami temukan bekas sidik jari pelaku di baju korban.
Apalagi, warga mengaku sering melihat pelaku dan korban bertemu. Analisa kami mengarah ke pelaku dan ternyata benar," kata Heri.
Saat ini, tim penyidik Satreskrim Polres Blora tengah intensif melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Mengenai motif apa yang melatarbelakangi pelaku nekat menghabisi nyawa korban, masih didalami.
"Perkembangan lain masih didalami. Keterangan pelaku masih berubah-ubah," pungkas Heri.
6. Cinta Segitiga
Heri Dwi Utomo mengatakan, motif JY (50) tega mengakhiri hidup R), karena asmara cinta segitiga.
Namun, Heri belum bisa memberi keterangan lebih detail mengenai hal tersebut karena JY masih terus diperiksa.
"Motifnya karena asmara cinta segitiga. Jadi kami sinkronkan keterangan sejumlah saksi yang menyebut pelaku dan korban sering bertemu. Setelah kami interogasi, pelaku mengakui punya hubungan spesial dengan korban. Mengenai lain-lain, nanti ya," ujar Heri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).
JY adalah ayah dua anak yang bekerja sebagai petani.
JY beserta istri dan anaknya tinggal di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan tak lain adalah tetangga Ratmiati.
Rumah JY berjarak sekitar 100 meter dengan rumah Ratmiati.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Alasan JY Tega Habisi Nyawa Ratmiati Selingkuhannya"