Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Pelajar Ikut Demo, Tak Efektifkah Surat Edaran Mendikbud?

Demo di sejumlah tempat di Indonesia diikuti tak hanya dari kalangan mahasiswa, namun juga diikuti para pelajar SMA/Sederajat.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Banyak Pelajar Ikut Demo, Tak Efektifkah Surat Edaran Mendikbud?
Luthfi Khairul Fikri/Warta Kota
Puluhan pelajar kembali ditangkap saat hendak demo menuju Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Mapolresta Metro Jakarta Utara, Selasa (1/10/2019). 

Banyak Pelajar Ikut Demo, Tak Efektifkah Surat Edaran Mendikbud ?

TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi yang dilakukan pada Senin (30/9/2019) di sejumlah tempat di Indonesia diikuti tak hanya dari kalangan mahasiswa, namun juga diikuti para pelajar SMA/Sederajat.

Di sejumlah tempat, polisi menggelarb razia serta mengamankan beberapa pelajar yang mengikuti aksi demo tersebut.

Padahal sebelumnya, Medikbud telah mengeluarkan Surat Edaran yang isinya melarang pelajar untuk ikut aksi demonstrasi.

Dalam Surat Edaran bernomor 9 tahun 2019 tentang Pencegahan Keterlibatan Peserta Didik Dalam Aksi Unjuk Rasa yang Berpotensi Kekerasan tersebut, beberapa poin disampaikan oleh Mendikbud.

Satu diantaranya, Mendikbud ingin pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru untuk memantau dan mengawasi serta menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik di dalam dan di luar lingkungan sekolah.

Namun demikian, imbaun dari Mendikbud tersbeut belum sesuai dengan yang diharapkan.

Baca: Jauh-jauh Dari Cirebon Mau Diemo Diimingi Rp 20.000, Puluhan Pelajar Ini Ditangkap di Tanjung Priok

Berita Rekomendasi

Di Jakarta, sedikitnya 20 pelajar diamankan dan dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara kartena kedapatan akan mengikuti demo di gedung DPR RI pada Selasa (1/10/2019).

Melansir TribunJakarta, mereka diamankan di dua lokasi berbeda, yakni Stasiun Tanjung Priok dan terminal Tanjung Priok.

Sama seperti dua penangkapan sebelumnya, kebanyakan dari puluhan pelajar itu masih duduk di bangku SMP-SMA.

Sementara itu, jajaran Polresta Depok pada Senin (30/9/2019) telah mengamankan 175 pelajar dari 51 sekolah.

Namun demikian jumlah tersebut belum ditambah dengan pelajar yang diamankan disejumlah Polsek di Kota Depok.


Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah di Mapolresta Depok, mengatakan akan menyurati pihak sekolah yang muridnya diamankan.

"Disini (Polresta Depok) ada ratusan, kemudian di Polsek juga masih ada lagi yang dibina disana,"

"Untuk sekolah yang muridnya kami amankan nanti akan kami surati agar lebih tegas menghimbau siswanya," kata Kapolresta Depok.

Baca: Diajak Demo di DPR, Oknum Pelajar Dijanjikan Bayaran Rp 40 Ribu

Di Bekasi, pada Senin (30/9/2019) polisi juga telah mengamankan kurang lebih 200 pelajar.

Dari 200 pelajar tersebut 150 pelajar diantaranya diamanakan di Polres Mtero bekasi Kota, sedangkan 50 pelajar diamankan oleh jajaran Polsek.

"Untuk hari ini (Senin) di polres sendiri kurang lebih 150 pelajar, sementara jajaran polsek kurang lebih 50 pelajar," ujar Kabagops Polres Metro Bekasi Kota Kompol Hersiantony.

Dari sekian banyak pelajar tersebut, sebanyak 15 pelajar yang diamankan ini mengaku dari Salatiga dan Semarang.

Mereka berangkat dari Salatiga dengan menumpang truk secara estafet sejak Minggu (29/9/2019).

Mereka berangkat ke Jakarta setelah tahu dari media sosial tentang akan adanya aksi demonstrasi.

Di Solo, Jawa Tengah, pantauan Tribunnews.com dilapngan, aksi unjuk rasa yang digelar oleh aliansi Solo Raya Bergerak (Sorak) juga diikuti oleh kaum pelajar SMA/Sederajat.

Hal ini nampak dari pakaian yang mereka kenakan masih berseragam putih abu-abu.

Sama seperti Solo, di Jogja Aksi #GejayanMemanggil juga diikuti oleh aliansi pelajar.

TribunJogja melaporkan, bahkan pelajar diberikan ruang kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya di panggung orasi.

Baca: Seorang Pelajar SMK di Solo Diamankan Polisi, Diduga Melukai Petugas dengan Ketapel dan Kelereng

Baca: Pelajar Ikut Aksi Unjuk Rasa di DPR, Bupati Tangerang: Kalau Mau Demo di Sekolah Masing-masing

Sebelumnya, merespon berbagai perilaku yang dilakukan oleh para pelajar tersebut, seperti diberitakan Kompas.com, Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo telah mengimbau agar pelajar meninggalkan lokasi demo.

Sementara aksi pelajar yang turun ke jalan utnuk demo ini juga direspon oleh Gubernur Jawa tengah, ganjar Pranowo.

Ganjar juga meminta agar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar segera turun tangan untuk mencegah peristiwa kerusuhan demo yang melibatkan pelajar.

Ia juga mengajak KPAI untuk segera menangani hal tersebut.

"Demonstrasi yang melibatkan pelajar terjadi di sejumlah tempat. Ayo KPAI turun tangan dong, bareng-bareng sama saya," kata Ganjar usai menghadiri 12th Cooperation Forum di Hotel Po Kota Semarang, Senin (30/9/2019).

Lebih lanjut, Ganjar mengimbau kepada seluruh sekolah untuk melarang siswanya mengikuti aksi demo.

"Saya minta Kepsek untuk sekaligus ngandani (memberitahu) orang tua siswa, agar semua ikut mengawasi dan mengendalikan," kata Ganjar.

Di Yogyakarta, banyaknya pelajar yang ikut dalam aksi damai#GejayanMemanggil jilid 2 juga turut dikomentari oleh Dinas Pendidikan.

Baca: Wakil Kepsek SMK N 5 Solo Benarkan Pelajar yang Diamankan Polisi Adalah Siswa di Sekolahnya

Baca: Pelajar Dirayu dengan Uang untuk Ikut Demo, Sekuriti hingga Menyamar demi Dapat Nominal Ini

Melansir TribunJogja, kabid Pendidikan Menengah, Tinggi (Dikmenti) DIY, Isti Triasih mengungkapkan jika pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar para pelajar tidak turun ke jalan.

Dikmenti sudah meminta kepada sekolah untuk tidak memperbolehkan pelajar ikut aksi.

Ia juga sudah menurunkan surat edaran terkait hal tersebut.

"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin minta ke sekolah untuk tidak memperbolehkan. Kami juga ke sekolah-sekolah. Kita turunkan surat edaran dari media yang ada, baik medsos dan WhatsApp," ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda DIY dan musyawarah dengan Kepala Sekolah untuk agar tidak pulang lebih awal atau memberikan tambahan pelajar supaya tidak ikut aksi.

Namun demikian. banyaknya pelajar yang masih kedapatan mengikuti aksi demo ini menunjukkan belum efektifnya surat edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud.

Padahal sebelumnya, Mendikbud telah meminta agar para pelajar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menyesatkan.

Pelajar dan sejumlah massa bayaran yang diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara saat hendak menuju gedung DPR RI, Senin (30/9/2019).
Pelajar dan sejumlah massa bayaran yang diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara saat hendak menuju gedung DPR RI, Senin (30/9/2019). (Kompas.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

(Tribunnews.com/Tio/TribunJakarta/Kompas.com/TribunJogja)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas